"Sekarang giliran Anna!" Seru Alya dengan penuh semangat.
Anna menatap kakak laki-lakinya dengan lamat, dia berpikir kelakuan apa yang membuat Ammar sangat malu. Kakaknya pria yang pendiam namun juga ramah dan mudah tersenyum seperti bapak. Anak baik begitu mana mungkin punya pengalaman yang memalukan, pikirnya.
Namun setelah beberapa saat berpikir, Anna teringat satu kejadian, dia langsung tersenyum dan mulai bicara, "kak Ammar pernah di tuduh mengintip tante Noora, tetangga baru kami yang rumahnya dekat dengan lapangan komplek. Kak Ammar di permalukan sampai bapak turun tangan."
"Memangnya tante Noora itu sedang apa?" Tanya Harry.
"Senam, tapi bajunya sexy mungkin. Kak Ammar saat itu mengambil bola yang masuk pekarangannya."
"Penyelesaiannya bagaimana?" Tanya Harry.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com