18 Masa Lalunya 1

Beberapa hari pun berlalu sejak Minami berhasil mengalahkan Wallace.

Namun karena pengaruh ilusi Wallace pada saat itu, Minami menjadi penasaran dengan masa lalu teman-temannya.

Di Ruang Komando, terlihat Minami yang sedang berdiskusi dengan Ritsuko "Begitulah Ritsuko-san, apa sewaktu Ritsuko-san mengadopsi Azuki dia menceritakan masa lalunya?" Tanya Minami.

"Tidak, dia tidak menceritakannya dan aku juga tidak ingin memintanya untuk menceritakannya" Kata Ritsuko yang kemudian meminum kopinya "Begitu ya" Minami pun kecewa.

"Tidak perlu cemas, Minami-chan" Kanako menginterupsi perbincangan mereka berdua "Aku punya ide bagaimana caranya kamu bisa mengetahui masa lalu mereka" Kanako pun memegang pundak Minami.

"Bagaimana caranya, Kanako-san?" Minami menjadi antusias "Begini, pertama-tama kamu harus membuat mereka merasa senang dan bahagia, ajaklah mereka ke suatu tempat dan bersenang-senanglah dengan mereka".

Minami pun mendengarkan Kanako dengan seksama "Begitu mereka merasa bahagia, mereka akan dengan senang hati menceritakan masa lalu mereka" Kata Kanako menjabarkan rencananya pada Minami.

"Rencanamu kedengarannya seperti salah satu adegan game erogemu, Kanako" Komentar Ritsuko "Tapi yang penting aku punya rencana, bukan?" Kanako tak memperdulikan komentar Ritsuko.

"Rencana itu boleh dicoba, Kanako-san" Minami sepertinya menyetujui rencana Kanako "Baiklah, aku akan mengatur jadwal mereka" Kata Ritsuko "Dan aku akan meminjamkan beberapa game erogeku untuk latihanmu, Minami-chan" kata Kanako.

Kemudian di apartemen Minami, terlihat Minami yang sangat serius bermain game eroge menggunakan konsol video game yang dia punya sambil dengan wajah semerah tomat "A-a-a-a-apa ini? Mereka berdua sama-sama perempuan! kenapa mereka berciuman!?".

Kata Minami sambil melihat layar televisinya yang menampilkan adegan game eroge dimana dua orang gadis sedang berciuman di bawah sinar matahari yang perlahan tenggelam.

"Aku mencintaimu, Minori-chan. Aku juga mencintaimu, Haru-chan" Begitulah tulisan yang berada di panel interaksi karakter, yang kemudian dilanjutkan dengan end credit, menandakan bahwa game itu telah selesai.

"Akhirnya game ini tamat juga" Minami pun menghela nafas "Game selanjutnya adalah-" Minami pun mengambil kotak game eroge disampingnya dan membaca judulnya "Rayuan si Succubus?" Minami lalu melihat cover kotak game itu.

Cover game itu menggambarkan seorang iblis perempuan berambut merah muda tersenyum menggoda dengan pakaian yang sangat minim "Game apa saja, sih yang dikumpulkan oleh Kanako-san!?" Dengan ragu Minami membuka kotak game itu, mengambil cd di dalamnya, lalu memasukkannya ke dalam konsol video gamenya.

Minami pun tiba di Ruang Komando dan mengembalikan sejumlah game eroge yang dipinjamnya dari Kanako.

"Aku harap kamu mendapat pelajaran yang berharga" Kanako bercanda "Ya, mungkin saja" Jawab Minami yang dari raut mukanya seperti telah mengalami trauma.

"Minami, aku sudah mengosongkan jadwal Itsuki. Kamu bisa mengajaknya keluar besok minggu" Kata Ritsuko "Dan kalau kamu mau mencarinya, Itsuki ada di laboratorium Mayumi, sedang melakukan maintenance".

Minami kemudian tiba di laboratorium Mayumi dan kemudian memanggilnya "Itsuki, apa kamu disini?" Teriak Minami sambil berusaha tidak menginjak atau menabrak barang-barang milik Mayumi.

"Aku disini, Minami" Suara Itsuki pun terdengar dari balik rak, Minami pun segera menuju arah suara tersebut.

Saat Minami tiba di asal suara Itsuki, dia melihat Itsuki yang hanya mengenakan celana dalam dan bra berwarna putih sedang duduk di sebuah meja operasi sementara lengan kanan buatannya terlepas dan sedang diolah menggunakan obeng oleh Mayumi.

"A-a-apa aku tiba di saat yang salah?" Kata Minami, wajahnya memerah ketika melihat Itsuki yang hanya mengenakan pakaian dalam.

"Tentu saja tidak" Jawab Itsuki, tanpa merasa malu sedikit pun "Jadi, ada perlu apa sampai datang ke sini, Minami?" Tanya Itsuki.

"K-k-kalau kamu mau, bagaimana kalau kita berdua pergi ke mall besok minggu?" Ajak Minami "Jangan-jangan, kamu mau pergi berkencan denganku!?" Itsuki pun menjadi bersemangat, Mayumi pun berjalan menuju meja operasi dan memasang lengan kanan Itsuki "Bukan itu maksudku" Sanggah Minami.

Begitu lengannya selesai dipasang, Itsuki langsung turun dari meja operasi dan segera memeluk Minami "Tentu saja aku mau!" Kata Itsuki.

"B-b-b-baguslah kalau begitu" Wajah Minami semakin memerah begitu Itsuki memeluknya "Itsuki! kembali kesini! maintenancenya belum selesai!" Teriak Mayumi.

"Baik~" Itsuki pun kembali duduk di meja operasi dan kemudian kedua kaki buatannya dilepas oleh Mayumi "Baiklah, aku pergi dulu" Kata Minami sambil mencoba keluar dari laboratorium.

Pada hari minggu, Minami sedang bersiap-siap untuk pergi bersama Itsuki. Dia mengenakan celana panjang berwarna biru, sebuah t-shirt berwarna putih, jaket berwarna cokelat dan tak lupa rambut coklatnya selalu dia ikat dengan gaya ponytail.

Minami pun keluar dari apartemennya dan mendapati Ritsuko yang berdiri di depan pintu apartemennya "Kau tahu Minami, aku jadi penasaran dengan masa lalu mereka".

Ritsuko pun memberi Minami sebuah chip berbentuk lingkaran kecil.

"Apa ini?" Tanya Minami "Itu adalah alat penyadap, pasangkan alat itu di pakaianmu dan aku bisa mendengar semua pembicaraan kalian berdua" Minami pun memasang chip itu di bagian dalam jaketnya "Semoga beruntung" Ritsuko menyemangati Minami.

Ketika Ritsuko tiba di Ruang Komando, Dia tidak melihat Kanako di meja komputernya.

"Apa ada yang tahu dimana Kanako?" Tanya Ritsuko pada anak buahnya "Kanako-san sedang pergi, dia bilang dia ingin menemui sepupunya" Jawab seorang pria yang sedang membawa beberapa dokumen "Aneh sekali" Kata Ritsuko.

Beberapa saat kemudian, Minami sudah bersama Itsuki yang mengenakan sweater lengan panjang berwarna cokelat, rok pendek berwarna hitam dan pantyhose berwarna hitam untuk menutupi lengan dan kaki buatannya.

Kedua gadis itu pun memasuki sebuah mall yang cukup besar "Sudah lama sekali aku tidak pergi ke mall, peraturan yang dibuat Perusahaan Asakura ketat sekali sih" Kata Itsuki sambil berlari berputar di lobi mall sambil merentangkan kedua tangannya ke samping layaknya anak kecil.

Sementara itu terlihat Kanako yang sedang menyamar menggunakan mantel panjang berwarna hitam, topi baseball berwarna cokelat, masker dan kacamata hitam "Hehehe, rencanaku memang hebat" Katanya sambil merekam Minami dan Itsuki menggunakan handycam.

"Lihat Minami! pakaian ini lucu, kan?" Itsuki menunjukkan sebuah gaun merah berenda pada Minami di sebuah toko pakaian.

"Topi ini bagus sekali Minami!" kata Itsuki sambil mengenakan sebuah topi berwarna putih di seduah toko topi.

"Ayo nonton film itu, Minami!" Itsuki mengajak Minami untuk menonton film di bioskop.

"Rupanya Itsuki itu cewek yang aktif sekali" Kata Minami terengah-engah sambil duduk di bangku mall.

"Maaf lama!" Itsuki tiba sambil membawa dua buah milkshake coklat yang kemudian salah satunya diberikan ke Minami.

"Jadi, Itsuki" Kata Minami dengan nada serius "Kau tahu kan, kamu baru bergabung dengan Gerakan Pemberontak, jadi bisa tidak kamu ceritakan bagaimana masa lalumu?".

Itsuki terdiam sebentar "Ini gara-gara pertarungan kita melawan Wallace, ya?" Itsuki lalu menundukkan kepalanya.

"Ah! kalau kamu memang tidak mau menceritakannya tidak apa-apa kok" Minami panik melihat Itsuki "Tidak apa-apa Minami, aku akan menceritakan masa laluku"

"Mungkin dari catatan dan laporan resmi tentang diriku, aku ditulis sebagai sukarelawan proyek cyborg Perusahaan Asakura, bukan? Tapi sebenarnya itu salah" Itsuki mulai bercerita panjang lebar.

"Aku adalah putri seorang pemilik perusahaan saingan Perusahaan Asakura" Minami terkejut mendengarnya. "Nama asliku adalah Kimura Itsuki. aku adalah putri dari Kimura Daichi, pemilik Perusahaan Farmasi Kimura".

Minami kemudian bertanya "Tunggu, kalau kamu memang putri dari pemilik Perusahaan Farmasi Kimura, kenapa nama belakangmu sekarang menjadi 'Harada'?" Itsuki terdiam sebentar sambil meminum milkshakenya.

"Itu terjadi 3 tahun yang lalu" Itsuki mulai bercerita "Aku sedang dalam perjalanan kembali ke Tokyo bersama ayah, ibu dan adik perempuanku" Minami pun menjadi penasaran dan juga meminum milkshakenya.

"Secara tiba-tiba, entah dari mana mobil yang dikendarai ayahku mengalami kecelakaan" "Kecelakaan seperti apa?" Tanya Minami "Sebuah truk kontainer jatuh dan menimpa mobil ayahku".

"Ayah, Ibu dan adikku pun tewas seketika. ajaibnya aku selamat dari kecelakaan itu" Kata Itsuki "Namun kondisi tubuhku sangat parah"

"Menurut analisa dokter 80% anggota tubuhku telah rusak, kedua kakiku harus diamputasi, aku juga tidak bisa melihat lagi" Itsuki menceritakan kerusakan yang dialami tubuhnya.

"Lalu pada saat itu orang-orang dari Perusahaan Asakura datang padaku, mereka mengajakku menjadi sukarelawan untuk proyek cyborg mereka" Itsuki terus bercerita.

"Dan akhirnya aku bisa menjadi seperti ini. Aku diberi kaki dan retina buatan, mereka juga mengganti tanganku yang masih berfungsi dengan tangan buatan" Kata Itsuki.

"Sebagai balas jasanya aku harus bersedia menjadi anak buah mereka" Itsuki tetap bercerita.

"Identitasku pun diubah, mereka ingin membuat agar tidak ada anggota keluarga Kimura yang selamat. oleh karena itu mereka memberi retina buatan berwarna merah muda untuk menyembunyikan retina asliku yang berwarna biru, nama belakangku pun diganti menjadi Harada".

Itsuki diam sejenak "Begitu aku menelusuri lebih lanjut, rupanya Perusahaan Asakura lah yang membunuh keluargaku dan membuatnya menjadi seperti kecelakaan agar Perusahaan Asakura bisa dengan mudah mengambil alih perusahaan ayahku, aku tidak bisa melakukan apa-apa karena aku berhutang pada mereka".

"Lalu bagaimana Perusahaan Asakura memperlakukanmu?" Tanya Minami "Mereka memperlakukanku seperti sebuah alat, peraturan yang mereka buat sangat ketat. Oleh karena itulah aku memutuskan untuk mengkhianati mereka dan bergabung dengan Gerakan Pemberontak".

"Maafkan aku sudah membuatmu menceritakan masa lalumu, Itsuki" Kata Minami "Tidak apa-apa Minami" Jawab Itsuki. "Sekarang ayo! kita pergi berkeliling lagi!" Itsuki pun menarik lengan Minami.

"Steak ini enak sekali!" Kata Itsuki ketika dia dan Minami sedang makan di restoran.

"Apa kamu mau beli roti sebanyak itu?" Kata Minami ketika dia dan Itsuki sedang berada di toko roti "Tentu saja, aku suka roti!".

"Ini untukmu, Minami" Itsuki memberikan sebuket mawar merah yang baru dibelinya dari toko bunga.

Malam harinya Minami dan Itsuki tiba di apartemen "Terima kasih untuk hari ini, Minami" Kata Itsuki, dia lalu memegang tangan kanan Minami dan menciumnya.

Kedua pipi Minami pun memerah "Y-y-ya bukan masalah kok". Itsuki pun dengan gembira meninggalkan Minami menuju lift.

"Sepertinya kalian berdua bersenang-senang, ya?" Ritsuko pun muncul di lobi, mengagetkan Minami.

"Aku sudah mendengar masa lalunya, itu menunjukkan seberapa jahatnya Perusahaan Asakura" Kata Ritsuko.

"Semoga beruntung minggu depan" Kata Ritsuko sambil memegang bahu Minami "Dan jangan lupa rawat bunga itu, itu pemberian Itsuki, lho" Ritsuko menunjuk mawar yang dipegang Minami sambil berjalan meninggalkannya.

"Tentu saja, Ritsuko-san!" Kata Minami "Benar juga! Minggu depan aku harus mengajak Sakura" Minami baru teringat dengan perkataan Ritsuko.

Kanako akhirnya tiba di Ruang Komando.

Dengan wajah berseri-seri dia berjalan menuju meja komputernya "Sepertinya hari ini kamu senang sekali Kanako, apa yang kamu lakukan bersama sepupumu?" Tanya Ritsuko "Itu rahasia~" Jawab Kanako.

bersambung

avataravatar
ตอนถัดไป