webnovel

Bab 4: Batu Pusaka Langit

Tubuh Lian Chen tergeletak tak berdaya di tanah, dikelilingi oleh genangan darahnya sendiri. Napasnya nyaris tak terdengar, hanya sisa-sisa hidup yang bertahan dengan lemah. Lubang besar di dadanya, akibat serangan tombak, menunjukkan kondisi jantungnya yang hampir hancur—detaknya semakin pelan, seperti sebuah jam pasir yang perlahan kehabisan pasirnya.

Namun, di tengah keheningan malam, ada sesuatu yang ganjil. Di balik bajunya yang robek dan basah oleh darah, sebuah benda berbentuk batu mulai memancarkan cahaya samar berwarna keemasan. Batu hitam itu disimpan Lian Chen dengan hati-hati dibalik baju dekat dadanya.

Perlahan tapi pasti, darah itu terserap ke dalam batu, seolah-olah benda itu haus akan energi kehidupan Lian Chen. Setiap tetes yang masuk membuat cahaya batu itu semakin terang, hingga tiba-tiba... batu itu bergetar.

---

Penyatuan dengan Jantung

Batu itu melayang keluar dari tempat persembunyiannya, keluar dari balik kain yang menutupinya. Meski Lian Chen tidak sadarkan diri, tubuhnya bereaksi secara naluriah. Batu itu melayang tepat di atas luka di dadanya, memancarkan cahaya yang kini menyilaukan.

Dalam sekejap, batu itu mulai bergerak perlahan ke arah lubang yang menganga di dadanya. Cahaya keemasannya menyelimuti luka itu, dan sebelum ada yang bisa menghentikannya, batu itu masuk ke dalam tubuh Lian Chen melalui luka tersebut.

Batu itu bergerak dengan sendirinya, seolah memiliki kesadaran. Ia menyatu dengan jaringan yang terluka, menutupi jantung Lian Chen yang setengah hancur. Dalam proses itu, batu tersebut bukan hanya menambal jantung yang hampir berhenti berdetak—ia menjadi bagian dari jantung itu sendiri.

---

Ledakan Energi

Namun, saat batu itu benar-benar menyatu dengan jantungnya, sebuah kejadian yang tidak terduga terjadi. Batu Pusaka Langit memancarkan energi yang luar biasa, meluap seperti gelombang besar yang tidak bisa dibendung. Tubuh Lian Chen menjadi pusat dari ledakan energi yang meledak ke segala arah, menyelimuti tempat itu dengan cahaya keemasan yang menyilaukan.

Musuh yang sebelumnya menyerang Lian Chen, seorang pria bertubuh besar dengan mata penuh kebencian, masih berdiri tidak jauh dari sana, mengira dirinya telah berhasil membunuhnya. Namun, ketika gelombang energi itu datang, ia tidak sempat bereaksi.

"Tidak mungkin... Ini—!"

Kata-katanya terputus. Energi itu menyapu tubuhnya dengan kekuatan dahsyat, menghancurkan setiap bagian dirinya menjadi abu dalam sekejap. Jeritannya terdengar singkat sebelum hilang sepenuhnya, meninggalkan tempat itu dalam keheningan yang mendalam.

---

Keajaiban Pemulihan

Di saat yang bersamaan, energi yang tak terbatas mulai mengalir dari batu itu ke seluruh tubuh Lian Chen. Detak jantung yang sebelumnya nyaris berhenti kini kembali terdengar, kali ini lebih kuat, lebih mantap. Energi yang mengalir dari batu itu tidak hanya memulihkan jantungnya, tetapi juga menyembuhkan luka-luka lain di tubuhnya. Lubang besar di dadanya perlahan menutup, kulitnya kembali utuh seolah tidak pernah terluka sama sekali.

Namun, yang paling mencolok adalah perubahan di dalam dirinya. Batu itu, yang kini telah menjadi bagian dari jantungnya, terus memancarkan energi tanpa batas yang beredar melalui darahnya. Energi itu memperkuat setiap sel di tubuhnya, menyelubunginya dengan kekuatan yang tak terbayangkan.

---

Diamnya Malam

Lian Chen tetap tidak sadarkan diri, tubuhnya kini dalam keadaan pulih total. Dari luar, tidak ada tanda-tanda bahwa ia baru saja berada di ambang kematian. Tapi di dalam tubuhnya, sesuatu telah berubah. Batu Pusaka Langit, dengan kekuatan yang melampaui pemahaman manusia, kini menjadi bagian tak terpisahkan dari dirinya.

Malam itu, hanya angin yang menjadi saksi bisu dari kebangkitan yang luar biasa ini. Tidak ada lagi ancaman di sekitarnya, karena musuh terakhir yang mengincar hidupnya telah lenyap tanpa jejak, dihancurkan oleh kekuatan dari benda yang kini menyatu dengan tubuh Lian Chen.

Di tempat lain, yaitu sekte kegelapan, kepala sekte mereka tidak tahu kalau kali ini anggotanya telah musnah dan tanpa sengaja telah membangkitkan sesuatu yang jauh lebih besar dan lebih berbahaya daripada yang pernah mereka bayangkan.

Next chapter