webnovel

Pahlawan wanita agresif

Pagi hari.

Kaiser berjalan menuju ke sekolahnya, yah daripada di sebut sekolahnya, dia bersekolah hanya untuk bersenang-senang.

Tetapi sekarang? Karena dia rakus akan hadiah dari miss sistem dia menerima misi untuk menggagalkan plot Protagonis.

Ngomong-ngomong asia tidak ikut sekolah, kaiser juga berencana untuk mendaftarkanya sekolah agar dia tidak berdiam di rumah.

Bukannya dia ingin Asia sekolah, dia hanya kasian melihatnya tidak ada yang menemaninya di rumah.

Oh juga, suana hati Kaiser sedang baik karena tidak usah Mendengarkan suara hati Protagonis di pagi hari seperti biasa.

Itu sangat menjijikkan untuk mendengarkannya suara seorang pria di Kepalanya.

Jika suaranya seperti miss sistem yang terdengar indah dia tidak akan merasa jijik, dan bukan hanya itu saja, miss sistem juga sangat cantik, angun dan menawan.

|{Aw~ tuan rumah jangan membuat saya tersipu.}

Melihat antar muka sistem bewarna emas, di situ terdapat emoticon gadis yang sedang tersipu.

"Bagaimana bisa sistem tersipu?." Kata kaiser dengan tatapan datar.

Lihat? Miss sistem berpura-pura lagi, dia bertanya-tanya kenapa miss sistem nya menyembunyikan identitas dari tuan rumah nya.

Yah, tanpa miss sistem beritahu, kaiser bisa menebaknya, misalnya seperti ini.

Mungkin miss sistem adalah dewa, naga, atau entitas yang sangat tinggi, dia membuat sistem dan mencari host yang cocok untuk mengalahkan musuh bebuyutannya atau karena dia bosan tidak ada kerjaan seperti pengangguran.

Atau bisa juga dia adalah seseorang yang kaiser kenal di kehidupan sebelumnya, seperti ini, dulu kaiser adalah dewa yang sangat kuat saking kuat nya dia bosan dan menciptakan sistem, setelah terciptanya sistem dia akan meminta bantuan kepada orang terpercayanya seperti istri atau sekertaris nya, bisa juga bawahan paling terpercaya.

Setelah kaiser meminta bantuan nya untuk menjaga sistem ini dan mencocokkan host dengan dirinya di kehidupan selanjutnya.

Kaiser akan bereinkarnasi tanpa ingatan sebelumnya, setelah kaiser bereinkarnasi tanpa ingatan sebelumnya, dia akan hidup selama 18 tahun dan akan mengaktifkan sistem yang dia berikan kepada orang terpercayanya.

|{....}

Lihat? Miss sistem tidak menjawab, ini semakin membuat kaiser ingin mengungkapkan identitas aslinya.

Dia hanya bisa menggelengkan kepanya, setelah berjalan beberapa menit dari rumah nya yang tidak terlalu jauh dari akademi kuoh.

Kaiser melihat gerbang yang familiar, dan seorang gadis cantik berkacamata dengan rambut pendek dengan lambang osis di bahu kirinya.

Di sampingnya ada juga seorang gadis cantik berkacamata, tetapi dia rambutnya panjang hingga pinggul nya, sama seperti gadis berambut pendek dia juga menggunakan lambang osis di sebelah kirinya.

Wajah mereka dingin, yang membuatnya sulit di dekati, kedua gadis itu adalah Sona dan Tsubaki yang sedang berjaga gerbang.

Kaiser ingat dia jarang menghabiskan waktu bersama sona yang merupakan tunangannya, Bukan nya dia mengabaikannya Kaiser ingat Sona sibuk dengan pekerjaan osisnya.

Dia harus mengajaknya kencan Minggu depan, ya, ayo lakukan itu.

Berjalan mendekat ke arah Sona dan Tsubaki, Kaiser menyapanya mereka.

"Sona, Tsubaki pagi." Kata kaiser sambil tersenyum segar di wajah tampannya.

Senyuman segar milikinya membuat Sona dan Tsubaki linglung, ada juga gadis-gadis lain yang kebetulan melihatnya saat akan melewati gerbang.

Mereka tersipu, yang tentu saja kaiser tau, itu karena wajah nya yang terlalu tampan, bukannya Narsis, dia entah Kenapa akhir-akhir ini menjadi lebih tampan.

Sona dan Tsubaki buru-buru menenangkan dirinya, walaupun sudah tenang tetapi masih ada rona merah di pipinya yang kebetulan di lihat oleh siswa laki-laki.

Mereka tidak menyangka ketua osis yang selalu berekpresi dingin akan memiliki wajah yang begitu lucu.

Tetapi mereka tahu itu bukan karena mereka, lebih tepatnya itu karena murid pindahan laki-laki yang mempunyai wajah tampan.

Mau tak mau mereka mengutuk Kaiser dan dunia karena tidak adil!.

"Pagi Kaiser." Kata Sona sambil tersenyum.

"Pagi juga Kaiser-kun." Kata Tsubaki.

"Mm, ngomong-ngomong sona, Boleh kah aku ke kantor osis nanti?."

"Selama kamu mau silahkan datang, Tidak akan ada yang melarang mu." Kata Sona dengan senyuman manis.

Sona senang jika kaiser ingin datang ke kantor Osisnya, Sona tahu dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya Osis nya yang menyebabkan jarang bisa bersama dengan Kaiser.

Makanya dia senang Kaiser akan mengunjungi Kantor osis nya.

"baiklah, Kalau begitu aku akan ke kelas dulu, sampai jumpa Sona, Tsubaki." Kata Kaiser.

"Sampai Jumpa Kaiser." Kata Sona.

"Sampai Jumpa Kaiser-kun." Kata Tsubaki.

Kaiser pun berjalan ke arah Kelasnya.

...

Kaiser melihat keluar dari jendela kelas, sambil menguap dengan tatapan bosan.

Dia sedang menunggu jam istirahat makan siang, saat itu suara bel istirahat terdengar.

Ding dong!

Bangkit dari tempat duduk nya, saat kaiser hendak berjalan ke luar kelas, tiba-tiba seseorang memanggil nya.

"Kaiser."

Melihat ke belakang, dia melihat Gadis Berambut merah, Rias yang sepertinya dia juga akan keluar kelas.

Di sebelah ada Gadis berambut Hitam, Akeno Himejima, si gadis kuil.

"Ada apa?." Kata Kaiser bingung.

"Apa kamu akan ke kafetaria?." Kata Rias.

"Ayo kita makan siang bersama Kaiser-kun." Lanjut Akeno.

Kaiser ingin menerima ajakan mereka, siapa yang tidak suka makan siang bersama gadis cantik? Yang tentu saja bukan dia.

Tetapi dia juga harus ke kantor osis.

"Maaf, Akeno, Rias aku harus ke kantor Sona."

"Sona?." Kata Rias dengan penasaran.

" Ara-ara~ Apa kamu ingin membicarakan sesuatu Kaiser-kun?."

"Iya, dari pada itu kenapa kalian tidak ikut saja."

"Apa tidak apa-apa? Mungkin kamu ingin membicarakan sesuatu yang pribadi?." Kata Rias.

"Bukan kok, Ini bukan sesuatu yang pribadi." Kata Kaiser.

"Kalau begitu aku ikut kaiser."

"Fufufu~ aku juga, kita bisa makan siang di sana kan?." Kata Akeno sambil tersenyum dan tangan nya memegang pipinya.

"Tentu, ayo jalan." Kata kaiser.

Mereka pun berjalan ke kantor osis bersama sambil mengobrol, ngomong-ngomong Kaiser di peluk oleh Akeno di sebelah kanan, dan di sebelah kiri nya ada Rias.

Kaiser tidak terkejut, dia hanya bingung dan bertanya-tanya harus berapa banyak keberanian mereka untuk memeluk pria yang sudah bertunangan?.

Rias dan Akeno tentu saja penasaran apa yang ingin di bicarakan oleh Kaiser, makanya mereka ikut.

Dan Rias, dia memeluk Kaiser tentu saja memiliki tujuan yaitu, Dia ingin melihat Reaksi Sona.

Apakah dia benar-benar tidak masalah jika tunangannya mempunyai gadis lain?.

Jika itu Rias, Dia akan keberatan melihat Laki-lakinya mempunyai harem.

ตอนถัดไป