_____________________________________________________________________________
"Kakak! Aku memiliki permainan yang kamu inginkan!" kata seorang gadis remaja dengan riang disamping pemuda yang sedang berbaring ditempat tidur.
Digenggamannya ada sebuah helm besar yang tampak seperti helm biasa, tetapi lebih futuristik.
Mata pemuda itu terpenjam, tampak tertidur, tetapi gadis remaja itu terus berbicara, "Sini, biar aku bantu pakaikan..."
Gadis itu naik ke tempat tidur besar yang dapat menampung empat orang, dan dia mengangkat kepala pemuda itu, lalu memasangkan helm yang telah disiapkannya.
"Terimakasih..." Pemuda itu akhirnya berbicara dengan suara serak setelah dia dengan perlahan membaringkan kepalanya kembali.
Gadis itu tersenyum, membelai rambutnya agar tidak mengganggu kakaknya. "Kak, meskipun seminggu ini aku sibuk dengan sekolah, minggu depan pasti aku akan bermain denganmu."
"Un..."
"Aku akan kembali lagi nanti, jadi bersenang-senanglah!" Setelah mengucapkan kata-katanya, gadis itu menyentuh tombol di sisi sebelah helm dan menunggu beberapa saat sebelum meninggalkan pemuda itu sendirian.
-
Hanya butuh beberapa detik setelah tombol ditekan agar tubuh pemuda itu didunia nyata jatuh kedalam kondisi seperti tertidur.
Dia tidak bisa lagi mencium aroma yang khas dari kamarnya atau merasakan berat selimut yang menekan tubuhnya.
Sebaliknya, dia bisa merasakan dirinya sendiri, sesuatu yang tidak pernah dia rasakan selama bertahun-tahun lamanya.
Dunia yang ada dipandangannya sebagian besar hitam, seperti langit malam tanpa bintang dan dia bisa melihat angka-angka putih mengambang diatasnya, yang seperti sedang menghitung mundur.
<<10:01 >>
<<10:00 >>
<<09:59 >>
"Aku bisa melihat... aku bisa merasakan anggota tubuhku... aku... tidak lagi buta atau lumpuh..." Pemuda itu menjadi emosional didalam kegelapan ini dan terjatuh berlutut.
Dia lahir dengan penyakit yang tidak dapat disembuhkan yang membuatnya buta pada usia 7 tahun dan lumpuh pada usia 13 tahun.
Sekarang, dia sudah berusia 18 tahun dan selama 5 tahun terakhir, dia hanya berbaring ditempat tidurnya tanpa bisa melakukan apapun selain berbaring disana; itu adalah kehidupan mengerikan yang bahkan tak pernah dibayangkan oleh siapapun.
Tetapi, bagi pemuda ini yang telah menghabiskan separuh hidupnya untuk hidup di dunia tanpa cahaya.
Dia terus hidup tanpa menyerah pada keputusasaan berkat perhatian dari adik perempuannya, yang mendukungnya setiap hari tanpa mengeluh.
"Jadi ini, VRMMORPG pertama didunia dengan 100% imersi ya."
Ketika pertama kali mendengar permainan itu dari adik perempuannya, dia hampir tidak mempercayainya.
Sebuah permainan yang beroperasi didalam pikiran seseorang, memungkinkan untuk hidup didunia lain tanpa perlu menggerakkan satu pun dari anggota tubuh — siapa yang akan mempercayai bahwa teknologi luar biasa dan secanggih itu bisa ada?
Belum lagi, teknologi yang canggih ini telah diumumkan bahwa cukup terjangkau, bahkan dapat dinikmati bagi orang-orang kalangan biasa.
Awalnya memang tak bisa dipercaya, tetapi setelah mengalaminya sendiri, dia tak bisa berkata-kata lagi selain percaya.
<<02:19 >>
<<02:18 >>
Hitungan mundur terus menurun, saat pemuda itu mencoba membiasakan diri dengan sensasi saat menggerakkan anggota tubuhnya.
Meskipun sulit diawal-awal, bahkan terkadang dia tersandung, tetapi perlahan mulai terbiasa dengan tubuhnya.
<<00:03 >>
<<00:02 >>
<<00:01 >>
<<00:00 >>
[Selamat datang, di Kultivasi Online!]
Saat pemberitahuan singkat muncul , ruang hitam itu dengan cepat menjadi terang, kemudian ruang yang awalnya hitam itu sekarang sudah menjadi ruang putih.
Dan tepat dihadapan pemuda itu, sebuah retakan muncul dari udara tipis seperti jendela kaca yang retak.
Trak! Trak! Trak!
Retakan itu semakin membesar, hingga mencapai ukuran yang dapat dilewati oleh orang dewasa.
Tiba-tiba, retakan yang besar itu pecah seluruhnya, memperlihatkan kegelapan didalamnya.
Saat berikutnya, seorang wanita cantik dengan tubuh yang anggun dan elegan perlahan berjalan keluar dari dalam celah itu, terlihat seperti seorang dewi yang muncul dari dunia lain.
"Itu..." Pemuda itu linglung saat wanita cantik yang baru saja keluar dari celah itu mulai menatapnya dari atas kebawah dengan ekspresi dingin diwajahnya yang bak dunia lain.
Dia mengenakan jubah merah dan emas, sosoknya lentur dan anggun. Fitur wajahnya tajam, simetris, dan tak tertandingi. Secara keseluruhan, dia benar-benar seperti seorang dewi dari dunia lain.
Tetapi, terlepas dari semua fiturnya yang sempurna, tatapannya sama sekali tidak ramah.
Dia menatap pemuda itu dengan mata emasnya yang dipenuhi dengan perasaan mendominasi, dan auranya terpancar dengan kekuatan tirani yang tidak dapat dipahami oleh sang pemuda.
"Manusia Fana, letakkan tanganmu disini." Wanita itu berbicara kepadanya dengan suara dingin yang pantas untuk seorang penguasa, dan pemuda itu memperhatikan saat dia menarik keluar sebuah bola kristal dari udara tipis.
"Baiklah." Karena percaya bahwa dia adalah seorang 'NPC', pemuda itu mengikuti instruksinya dan meletakkan tangannya di bola kristal tanpa terlalu banyak berfikir, dan kata-kata mulai muncul didalam bola kristal.
Nama: ???
Kultivasi: N/A
Warisan: N/A
Garis Keturunan:
Fisik: Fisik Pemurnian Surga
Kekuatan Fisik: 34
Kekuatan Mental: 275
Kekuatan Jiwa: 1.210
Pertahanan Fisik: 10
Pertahanan Mental: 1.121
"?!?!" Ekspresi wanita itu tiba-tiba berubah saat melihat informasi di bola kristal, matanya yang jernih dipenuhi dengan ketidakpercayaan.
"Fisik Pemurnian Surga!" Tangannya gemetar saat memegang bola kristal digenggamannya.
"Belum lagi, Kekuatan Jiwa-nya berada di peringkat Prajurit Roh meskipun hanyalah manusia biasa tanpa kultivasi... Tidak, itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan fisiknya!"
Wanita cantik itu belum pernah segugup ini sebelumnya, bahkan tubuhnya pun sampai gemetaran.
"Ada apa?" tanya pemuda itu saat merasakan keheningan dan ekspresi gembira wanita didepannya.
Wanita itu mengangkat kepalanya untuk menatapnya, sambil berpikir. 'Aku harus membujuknya agar bergabung dengan faksiku sebelum yang lain menemukannya...'
"Siapa namamu?" tanyanya dengan ekspresi serius.
"Kamu bisa memanggilku, Yuan."
"Ambillah token ini dan simpanlah sampai kita bertemu di lain waktu." Wanita itu mengambil sebuah medali giok dari udara tipis dan melemparkannya kepada Yuan.
"Aku tidak punya banyak waktu lagi disini. Pastikan kamu tidak kehilangan token ini, aku akan menemuimu lagi."
"Hah? Tunggu, aku punya..." Sebelum Yuan sempat bertanya, wanita itu berjalan kembali ke lubang retakan itu, lalu menghilang dari pandangannya.
"Benar-benar NPC yang aneh. Lalu, apa yang harus kulakukan sekarang?" Dia melihat sekeliling tempat yang kosong itu.
[Evaluasi karakter selesai. Teleportasi akan dilangsungkan dalam 10 detik.]
<<00:02 >>
<<00:01 >>
Saat penghitung waktu mencapai nol, penglihatannya tiba-tiba berubah, yang membuatnya sedikit pusing.
Saat dia berkedip dan membuka matanya, dia mendapati dirinya berada di semacam panggung tempat banyak orang yang mengenakan jubah putih yang sama seperti dirinya sedang berkumpul di sebuah area yang luas.
"Ini adalah... [Kultivasi Online] ?" Matanya terbelalak ketika melihat gunung-gunung melayang dilangit - diatas awan dan apa yang tampak seperti rumah-rumah dibangun diatas gunung-gunung yang mengambang.
"Selamat datang, Manusia Fana! Aku adalah Tetua Song, yang bertugas memastikan bahwa sebelum kalian semua meninggalkan tempat ini dan menjelajahi dunia yang luas ini, kalian harus memiliki tujuan tentang apa yang ingin kalian lakukan disini."
Seorang lelaki tua berjubah biru tiba-tiba menyapa semua orang dengan suaranya yang bergema, menyebabkan semua orang menengadahkan kepalanya melihat kearahnya yang sedang berdiri diatas sebuah pedang terbang dilangit.
"Dia terbang! Dia benar-benar terbang sambil berdiri diatas pedang itu!" Orang-orang berseru saat melihatnya.
Tetua Song tersenyum dan berkata, "Aku akan menjawab pertanyaan kalian semua nanti. Tapi, pertama-tama izinkan aku menjelaskan kepada kalian tentang dunia ini - Dunia Kultivasi."
"Pertama dan ter-utama, ini adalah Benua Surgawi, dan saat ini kita berada di Gunung #96. Sebelum kalian dipindahkan kesini, semua orang seharusnya sudah bertemu dengan perwakilan dari dunia ini yang akan memberikan kalian evaluasi. Itulah yang disebut status karakter milik kalian, dan status itu memberitahukan hampir semua tentang diri kalian."
"Kita akan mulai dengan hal-hal mendasar. Di dunia ini, manusia dan monster mengolah tubuh dan pikiran mereka dengan Qi Roh yang memungkinkan mereka memperoleh kekuatan supranatural.
Kami menyebut orang-orang seperti mereka sebagai Kultivator. Semakin tinggi kultivasi yang kamu capai, maka semakin kuat pula kamu di dunia ini.
Warisan dan Garis Keturunan adalah fitur khusus yang dapat diperoleh nanti jika kamu cukup beruntung.
Mengenai Fisik, setiap orang disini tentu memilikinya. Apakah itu berguna atau tidak, ini akan memberitahumu."
Tetua Song melambaikan tangannya dan ribuan jimat beterbangan kearah orang-orang disana. "Aktifkan itu dengan pikiranmu," kata Tetua Song.
Kerumunan orang mengikuti instruksinya, dan seruan keras bergema setelahnya.
"Dikatakan bahwa aku memiliki Fisik tingkat Bumi! Apa artinya itu?" Salah satu dari kerumunan itu bertanya.
Tetua Song menatap pemuda yang baru saja berbicara dan berkata kepadanya, "Ada 1/10.000 kemungkinan seseorang dilahirkan dengan Fisik tingkat Bumi. Selamat, kamu merupakan orang yang kami sebut Berbakat."
"Tetua! Apa saja tingkatan Fisik?"
"Peringkat untuk Fisik terdiri dari Fana, Bumi, Surga, dan Ilahi."
"Tetua, apa artinya memiliki Fisik tingkat Fana, dan apa perbedaan antara tingkatan itu?"
Tetua Song terdiam sejenak, kemudian berbicara sambil menyeringai, "Memiliki Fisik Fana berarti kamu hanya orang biasa, tetapi memiliki Fisik Bumi berarti kamu berbakat.
Perbedaannya sangat jelas - Kamu secara alami lebih rendah daripada mereka yang memiliki fisik yang lebih baik dari kamu! Semakin berbakat kamu, semakin mudah bagimu menjadi seorang Kultivator!"
Perkataannya menyebabkan banyak wajah tenggelam dalam kesedihan, terutama mereka yang memiliki Fisik Fana.
"Bisakah Fisik kita diubah?" Tiba-tiba seseorang bertanya.
"Fisik dapat diubah, tetapi prosesnya panjang dan menyakitkan, jadi kebanyakan orang menerima nasibnya."
Orang-orang menghela nafas lega setelah mendengar bahwa Fisik Fana mereka dapat diubah.
"Apakah ada orang disini yang memiliki Fisik tingkat Ilahi?" Mata Tetua Song berbinar dengan penuh harapan, tetapi ketika tidak ada yang menjawab pertanyaannya, cahaya di matanya meredup.
'Peluang seseorang memiliki Fisik Ilahi adalah 1/100.000.000, seorang jenius diatas jenius yang tidak ada bandingannya. Jadi, tidak mengherankan jika keajaiban seperti itu tidak muncul diantara seribu orang ini.' Dia menggelengkan kepalanya dalam hati.
"Tetua, saya memiliki Fisik tingkat Surga." Seseorang tiba-tiba berkata dengan suara keras, menyebabkan semua orang disana menatapnya.
"Hooo.... Peluang munculnya Fisik Surga adalah 1/1.000.000. Kamu sangat beruntung, jenius muda. Siapa namamu?"
"Namaku Shen Ming," jawab pemuda tampan itu.
"Shen Ming? Bukankah dia putra tertua Shen Li, CEO Royal Entertainment?"
Beberapa orang disana mengenali pemuda tampan itu, yang wajahnya tampak persis seperti dalam dunia nyata.
"Apakah kamu menerima sesuatu dari perwakilan yang melakukan evaluasimu?" Tetua Song bertanya kepadanya dengan penuh minat.
"Ya, saya menerimanya." Shen Ming tidak menyembunyikan fakta itu dan mengatakan yang sebenarnya, "Saya menerima kantong ini dari perwakilan."
"Ohoo... itu adalah kantong penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan barang-barang, mungkin ada beberapa hal disana yang bisa bermanfaat bagimu.
Tetapi, hanya para kultivator yang bisa menggunakannya. Selain itu, jika kamu dapat bertemu dengan orang yang memberimu hadiah itu lagi, mereka bahkan mungkin merekrutmu sebagai murid untuk Sekte mereka."
"Sekte? Maksudmu seperti Serikat?"
"Sekte adalah tempat yang diciptakan oleh satu atau sekelompok orang dengan tujuan untuk mendidik para muridnya menjadi Kultivator yang kuat. Pada dasarnya, sebuah sekolah untuk para Kultivator." Tetua Song menjelaskan secara singkat. "Benarkah? Apakah tidak ada orang lain yang memiliki Fisik Surga?"
Setelah hening sejenak, Tetua Song menggelengkan kepalanya dan berpikir, 'Sungguh disayangkan bahwa hanya ada satu orang dari ribuan orang disini yang layak untuk diinvestasikan.
Tetapi, aku tidak tahu siapa yang memberinya kantong penyimpanan itu. Akan sangat tidak sopan jika aku mencuri target mereka, dan aku bahkan mungkin menyinggung seseorang yang tidak bisa aku singgung.'
"Aku punya satu pertanyaan untuk semua orang disini sebelum aku membiarkan kalian pergi... Apa yang kalian inginkan didunia ini? Kekuatan? Status? Kekayaan? Pria tampan? Wanita cantik? Katakan padaku, Manusia Fana dari dunia lain!"
"Saya ingin terbang seperti anda!"
"Saya menginginkan kekuasaan!"
"Aku ingin terkenal!"
"Saya ingin cukup uang untuk membuat gunung!"
"Aku ingin berjalan-jalan sambil membawa wanita-wanita cantik!"
"Aku ingin pria tampan memanjakanku!"
Tetua Song tersenyum mendengar keinginan kerumunan orang-orang itu. "Jika kalian ingin bertahan hidup didunia seperti ini, maka kalian harus punya kekuatan! Di dunia ini, yang kuat menguasai yang lemah!
Kekayaan dan ketenaran akan datang dengan sendirinya jika kalian kuat! Orang-orang akan berbondong-bondong mendatangi kalian jika kalian kuat!
Ingatlah kata-kataku, anak muda. Dunia ini memandang rendah yang lemah, dan yang inferior hanya menghormati yang kuat! Memiliki kekuatan berarti kalian punya segalanya!"
"Menurutmu, siapa yang memiliki kekuatan paling besar didunia ini?" Tetua Song melirik orang-orang dibawah dengan tatapan menyipit, membuat bulu kuduk mereka merinding.
"Kultivator! Kami Kultivator, adalah simbol kekuasaan, kekayaan, ketenaran, dan rasa hormat. Kami adalah penguasa dunia ini!"
"Kultivator, apakah itu semacam kelas?" Orang-orang bertanya-tanya.
"Penatua, bagaimana caranya saya menjadi seorang Kultivator?"
Tetua Song tersenyum. "Sederhana saja, kok." Tiba-tiba dia melambaikan tangannya, dan ribuan bola cahaya muncul dan terbang kearah orang-orang dan memasuki setiap kening, lalu terbenam kedalam otak mereka.
"Aku baru saja memberimu semua metode untuk berkultivasi. Sekarang terserah padamu untuk memutuskan apakah kau ingin berkultivasi atau tetap menjadi manusia biasa."
Tetua Song melambaikan tangannya lagi, dan empat portal muncul tidak terlalu jauh dari kelompok itu. "Setiap portal mewakili Benua. Di dunia ini, kita memiliki Empat Benua Besar, tidak termasuk Benua Surgawi ini.
Begitu kau masuk kedalamnya, portal itu akan membawamu ke suatu tempat yang ada di Empat Benua Besar secara acak, tetapi aku tidak akan tahu persis dimana kalian akan mendarat. Jadi, itu tergantung pada takdirmu."
[Anda telah mempelajari: Teknik Dasar Pengumpulan Qi.]
[Peringkat: Fana]
[Tingkat Penguasaan: 1]
[Deskripsi: Menyerap 1 Qi setiap detik. Hanya dapat diaktifkan saat duduk dalam posisi meditasi]
"Sekarang, enyahlah. Aku sduah menghabiskan telalu banyak waktuku yang berharga untuk berususan dengan kalian, manusia fana.
Kalian akan belajar lebih banyak tentang dunia ini saat kalian bepergian. Bahkan jika aku menggunakan sisa umurku, aku tidak akan bisa menjelaskan semuanya tentang dunia ini kepada kalian."
Dengan lambaian tangan bajunya, semua orang disana mulai beterbangan menuju portal, seolah-olah mereka ditarik kearahnya.
"Ahhhhh!"
Teriakan terkejut pun terdengar, dan mereka yang memasuki portal itu akan segera muncul di dunia luas dan tak dikenal ini secara acak.
-
Setelah terlempar ke dalam portal, Yuan merasakan sedikit pusing lagi. Saat dia sudah sadar, dia menyadari bahwa dia sudah berada di tengah hutan.
"Dimana ini? Apakah ada peta yang bisa aku gunakan?"
Tiba-tiba, sebuah peta besar dengan empat benua besar yang dipisahkan oleh air muncul dihadapannya.
"Benua Timur?" Itulah satu-satunya informasi yang bisa dia kumpulkan dari peta, sementara informasi lainnya dihitamkan.
Yuan memiringkan kepalanya untuk melihat langit yang cerah dan mendesah. "Aku tidak sempat bertanya kepadanya tentang Fisik-ku. Orang tua itu berkata bahwa hanya ada empat tingkatan Fisik: Fana, Bumi, Surga, dan Ilahi. Jadi mengapa Fisikku tidak termasuk dalam salah satu dari keempat tingkatan ini? Apakah aku memiliki tubuh yang istimewa?"
Dalam genggamannya ada sebuah jimat yang bertuliskan kata-kata berikut:
[Fisik Pemurnian Surga]
[Peringkat: Surgawi]
___________________________________________________________________________