'ntah ini hari keberapa aku pergi meninggalkan Inazuma tetapi aku menemukan daratan baru. Dan ya kurasa aku bisa memulai kehidupan baruku disini.'
Kini dirinya berada dilepas pantai dibagian selatan jika ia membaca arah matahari terbit dan terbenam.
"istirahatlah untuk beberapa hari kedepan Blanca, kau pasti lelah bukan menghindari badai diwilayah laut Inazuma? " ujar Oberon yang melihat Blanca hinggap dijari jemarinya dengan ukuran normalnya.
Blanca hanya bisa mengangguk kemudian masuk kedalam jubah Oberon lalu menghilang.
"baiklah. Orang orang seperti apa yang akan aku temui kedepannya ya ? Aku jadi penasaran"
Akhirnya Oberon pun mulai melangkahkan kakinya didaratan baru ini. Tapi untuk sekarang yang harus ia temukan terlebih dahulu ialah sebuah peradaban, ya mana mungkin bisa seorang penggelana bisa hidup cukup lama tanpa adanya peradaban kecuali ia menemukan sebuah hewan yang dijadikan hewan peliharaannya.
**
2 jam telah berlalu dan kini ia berada dipadang rumput yang cukup luas yang disekitarnya dikelilingi oleh tebing tebing bebatuan dan beberapa pohon yang tumbuh disana sembari merasakan terpaan angin membuat rerumputan bergoyang goyang.
Sampai akhirnya ia melihat dari kejauhan ia melihat sebuah tempat yakni pondok tua yang ukurannya cukup besar yang terbuat dari jerami jerami yang sudah kehitaman.
"wah!! Akhirnya aku menemukan peradaban. Kurasa aku bisa meminta sedikit makanan dari sana" ujar Oberon.
Baru saja berjalan sekitar 5 menit kesana, ia melihat sesosok makhluk berwarna hijau kerdil dipondok tersebut. Bukan hanya 1 melainkan 6 makhluk dan masing-masing dari mereka mengenakan topeng yang sama berwarna putih dengan sebuah ukiran berwarna jingga.
"tunggu, itu goblin? " pikir Oberon
Untuk mengetes keagresifan mereka, ia melebarkan jubah kirinya dan mengeluarkan 3 kupu-kupu dengan warna yang berbeda mendekati makhluk tersebut.
Ketika kupu-kupu tersebut sudah berada didekatnya, makhluk itu tidak menyerangnya sama sekali.
"hmm... Jadi sudah kusimpulkan itu bukan Goblin, biasanya mereka akan selalu agresif kepada makhluk apapun yang ia lihat. Jadi mereka ini makhluk apa? Selama aku berada di Inazuma aku tidak pernah melihatnya sama sekali bahkan dikarya fiksi mana pun" pikir Oberon yang terus memperhatikan makhluk tersebut.
Makhluk itu terus berpatroli disekitar pondok tersebut.
Oberon yang memiliki niatan untuk mencuri barang barang yang ada didalam sedang menunggu waktu yang pas, karena dirinya tidak mau membuang buang staminanya hanya untuk melawan keroco keroco seperti mereka karena hanya memegang sebuah batang kayu saja ditangan mereka dan juga tombak kecil yang menurut tebakannya hanya dipakai sebagai serangan proyektil saja.
30 menit telah berlalu dan makhluk tersebut tidak pergi ataupun pindah rute patroli ya sama sekali.
"ahhh lama sekali! Aku bisa kelaparan jika terus dibiarkan! " ucap kesal Oberon yang hanya terus melihat mereka selama 30 menit.
Akhirnya ia memutuskan maju seorang diri dengan Tombak serangganya untuk menghemat Mana miliknya ketimbang memakai serbuk peri miliknya.
Ketika jarak pandang dirinya sudah merasa dilihat oleh mereka sekitar 10 meter, Oberon pun langsung berteriak keras.
"maju kalian semua!! " teriakannya sembari melesat maju kedepan bersamaan dengan tombak miliknya.
Jleb!
1 target berhasil ia bunuh dengan menyerang lehernya sampai kepalanya terbang kebelakang.
2 Makhluk tersebut melompat menyerang secara bersamaan dibelakangnya. Ketika Oberon hendak menjetikkan jarinya, tiba tiba 2 makhluk tersebut terbelah menjadi 2 bagian oleh sebuah pedang besar berwarna putih dan biru muda dibagian bawah serta gagangnya yang berwarna hitam.
'loh kok... Perasaan tidak begini skenarionya? ' pikir Oberon yang keheranan.
Sesosok gadis muda yang lihai serta celana ketat dan pakaiannya yang anggun mulai melirik Oberon yang terlihat keheranan
"kau tidak apa apa? " tanya gadis tersebut.
"eeeee.... Seharusnya aku yang bertanya kenapa kau tiba tiba muncul ntah darimana?" tanya Oberon.
Keduanya pun saling menatap satu sama lain dan tidak memedulikan makhluk uang berada dibelakang mereka seakan akan waktu telah berhenti diantara mereka.
Dan inilah pertemuan pertama mereka dimulai dari ulah Oberon itu sendiri yang ingin merampok ini yang akan mengubah sejarah Teyvat serta timeline sesungguhnya dengan seorsng wanita bangsawan berwarna biru muda didaratan ini yakni Eula Lawrence.
-To Be Continued-
Ok sorry ya kalo dikit soalnya Author sendiri ada kesibukan, bisa bisanya ada event dadakan. Seharusnya mau bikin 1000 kata cuman ya jadinya hanya saya buat seadanya sebanyak 600 kata lebih gk sampai 700. Emang rada rada ya ini event hotel, jadi ya segitu aja saya ketik begini pun panjang panjangin kata kata di ini chapter aja sih XD
Jadi segitu aja bye bye moga next bisa 1000 kata lebih. Salam Author~