Sebuah tempat dimana kegelapan menyelimuti segalanya, meskipun begitu semua tumbuhan dan makhluk-makhluk kecil masih bisa hidup karena secercah cahaya dibalik lubang lubang yang mengisi kegelapan didalam sana, didalam sebuah celah bukit terdapat goa. Disana terdapat sebuah kepompong besar diselimuti dengan jaring sutra yang begitu bening dan lembut tetapi tidak bisa dirusak sama sekali.
Ketika matahari sudah naik keatas langit, datanglah seekor Rubah pink kecil yang menghampir dengan anting permata ungu ditelinga kanannya.
Disini ia merasa heran karena kenapa bisa ada Kepompong yang sangat besar
Rubah itu mencoba mencakar cakar salah satu benang sutra yang ditanah yang menjadi salah satu penopang kepompong tersebut.
Srek srek...
Suara cakar menggema seisi Goa sampai akhirnya ia didatangi oleh seorang wanita cantik berambut panjang dengan warna langit malam sembari membawa payung.
"ada apa Miko? Kau seperti melihat sesuatu ?" tanya wanita itu seekor rubah pink
"ya, liat itu makoto-san." balasnya sembari menunjuk dengan kaki kanan depannya
Wanita tersebut melihat sebuah kepompong besar yang pernah ia lihat sama sekali seumur hidupnya
"seumur hidupku selama 4000 tahun, aku pernah melihat ada kepompong sebesar ini. Apalagi kita sedang berada di goa yang begitu lembab"
Lalu Rubah tersebut berubah wujud ke wujud manusianya dengan rambut pink panjang terurai kebawah.
"jadi bagaimana? Mau kita peringatkan yang lain? " tanya Miko kepada Makoto
"tidak, kurasa itu tidak perlu."
Makoto pun segera menyentuh dengan lembut kepompong besar tersebut sambil memejamkan matanya
"aku yakin makhluk apapun yang berada didalam bukanlah suatu ancaman bagi Inazuma"
Dug Dug!...
Tiba tiba ia mulai merasakan sebuah detak jantung dari dalam kepompong tersebut lalu menurunkan tangannya dari sana
"Miko, aku memiliki permintaan untukmu" ucap Makoto yang terus menatap kepompong itu dengan senyum tipis diwajahnya
Miko memiringkan kepalanya setelah mendengarnya "tentu saja, sebagai sahabat aku akan mengabulkannya semampuku" ucap Miko dengan nada yang begitu tenang dan juga lembut
"jika... Seandainya aku tiada, tolong jaga Ei dan makhluk dibalik kepompong ini"
Mendengar permintaan tersebut membuat Miko sedikit tertawa "ufufufu... Kamu jangan bercanda, tidak mungkin kamu mati semudah itu. Lagi pula aku percaya dengan kemimpinanmu sebagai Shogun, Inazuma pasti akan menjadi negeri yang makmur dan sejahtera"
Makoto pun membalasnya dengan senyuman dan berkata "ya kamu benar, Inazuma pasti bisa kubawa ke masa kejayaannya"
***
500 tahun telah berlalu, 10 tahun sebelum kedatangannya Traveller atau Aether ke Teyvat.
Disini Miko sedang duduk dipinggir Kuil menatapi dedaunan bunga sakura yang mekar dikuil miliknya
"sudah 500 tahun setelah kejadian itu diGoa. Aku penasaran, apakah Makhluk dibalik kepompong itu sudah menetas? "
Miko pun segera berdiri dari tempatnya
"sepertinya aku harus mengecek sendiri kesana. Aku tidak mau warga inazuma ikut campur dalam masalah ini"
Yae Miko segera pergi dari kuilnya menuju tempat tersebut dimana kepompong besar itu.
'hmmnn... Kejadian ini lagi....rasanya jadi nostalgia'
Tatapan yang kabur dengan tubuhnya kurus kering dan kulit pucatnya membuat dirinya terlihat seperti mayat hidup.
'sudah 300 tahun aku seperti ini... Tubuhku benar benar sangat lemah... '
'sialan... Mengapa aku tidak langsung mati saja...'
Tiba tiba mendengar suara bebatuan kecil jatuh dari atas. Meskipun ia ingin melihatnya siapa yang ada diatas sana, tetapi tubuhnya menolak kemauannya bahkan hanya untuk berkedip ataupun menutup mata saja sama sekali tidak bisa.
"kepompongnya... Hilang?... "
Miko pun bergegas turun kebawah sana dan berjalan melihati sekelilingnya
"apa makhluk itu sudah menetas sejak 500 tahun yang lalu setelah aku dan Makoto pergi? " tanyanya yang terlihat begitu kebingungan.
Selama Yae terus berpikir, ia baru menyadari jika banyak serangga yang bergerombol, bukan hanya 1 jenis saja tapi banyak sekali mulai dari semut, ngengat, kupu kupu, bahkan sampai kelabang sekalipun bergerombol pergi menuju suatu tempat.
Ia mengikuti kemana para serangga itu pergi, dan petapa mengejutkannya ia menemukan sebuah tubuh yang diselimuti oleh semua jenis serangga itu
"!!!... Mustahil bagaimana bisa manusia berada didalam sebuah kepompong itu!?"
Disini yae berpikir jikalau orang itu sudah mati karena jasadnya yang dikerumuni oleh serangga tetapi setelah ia perhatikan kembali tubuhnya masih sedikit bergerak mengambil sedikit napas
"tunggu kau masih hidup?! " seruan Yae yang tampak begitu terkejut
Yae segera menghampirinya dan segera menyingkirkan sebagian serangga ditangannya untuk mengecek denyut nadinya.
Dug...dug...
Mendengarnya suara denyut jantungnya yang melemah, ia segera menarik tubuh orang tersebur dari tanah dan sama sekali tidak memedulikan serangga serangga yang tersisa ditubuhnya
"bersabarlah... Aku akan menyelamatkanmu!"
'tak kusangka takdirnya akan berbeda seperti dikehidupanku sebelumnya... '
-To be Continued-