"Aku tidak percaya aku baru saja bertemu Lucas Nicholas Alexander yang terkenal itu dari dekat." Samantha tiba-tiba berbicara saat mengemudi Lamborghini yang mulus melintasi jalan raya yang luas. Begitu meninjau poin-poin rapat hari ini dalam buku catatanku, perhatianku langsung beralih ke arahnya. "Dia sama sekali tidak seperti pria yang pernah aku dengar orang-orang bicarakan sebelumnya." Lanjutnya tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan.
Semua saraf di tubuhku tiba-tiba terjaga dengan mendengar nama Luca. Samantha memang bukan tipe ekspresif, dia sebelumnya tidak pernah vokal tentang pemikiran dan pendapatnya, tetapi untuk pertama kalinya sejak aku mengenalnya, akhirnya kupandang sisi berbeda darinya. Hal ini membuatku semakin penasaran untuk bertanya lebih dalam tentang pria itu.
"Sebenarnya bagaimana sosok Lucas sebelum kamu bertemu dengannya?" Aku bertanya kepadanya dengan suara pelan.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com