Aku terbangun pagi berikutnya dengan melihat bunga segar memenuhi meja besar di kamarku. Bunga-bunga itu lembut dan segar. Mereka juga indah. Aroma manis mereka bercampur dengan udara pagi mengisi kamar. Pemandangan ini bisa menyenangkan. Hampir. Kecuali bahwa mereka adalah bunga penguburan.
Lili-lili ini menakjubkan. Kelopak putih halus yang sehat membayang di buket yang berdiri. Mawar itu, meski hitam yang mengancam, juga indah.
Apakah mungkin aku meninggal semalam tanpa menyadarinya? Pikiran kusutku terlintas hal yang konyol itu. Begitu aku mencubit pipi dan merasakan sakitnya, aku segera menepis ide itu.
Siapa yang mengirim bunga-bunga itu? Tanyaku pada diriku sendiri dengan keterkejutan yang mendalam. Tapi dengan memori yang hilang sementara, tak ada satu pun yang terlintas di pikiran.
Apakah Lucas yang mengirimnya?
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com