Sementara itu, Rossa berada di kamar pelayan, membuka kotak hadiah. Di dalamnya terdapat gelang dengan liontin bulat kecil.
Dia membuka liontin tersebut dan di dalamnya terisi separuh bedak putih. Dia menghela nafas sebelum menutupnya dan memakai gelang itu di pergelangan tangannya. Inilah zat yang dia tambahkan ke kue pagi ini dan sekarang, itu tidak berguna.
Jeslyn tidak diberi waktu untuk merenungkan masalah di tangan sebelum pintu didorong terbuka. Dua pembantu menerobos masuk ke kamar, dan dari raut wajah mereka, seolah-olah mereka akan membunuh Jeslyn jika dia mengatakan kata yang salah. Dia sudah dalam suasana hati yang buruk dan tidak keberatan merawat wanita ini untuk meringankan kegelisahan hatinya jika mereka tidak berhati-hati dengannya. Dia berpikir.
"Kamu sangat jago. Tidak hanya kamu membuat pelayan tua itu tunduk, tetapi kamu juga telah menggoda Majikan Muda untuk memberi kamu hadiah. Wow, segitu hebatnya!" ujar salah satunya dengan beberapa tepukan.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com