Seminggu kemudian aktivitas dalam Klan Zang terlihat sangat tinggi, terlebih dalam gedung Perguruan Pedang Emas yang terlihat banyak anak-anak murid sudah membentuk kelompok yang terdiri dari 7 orang. Setelah selama 1 minggu mereka mendapat pengetahuan tentang jenis-jenis tanaman herbal yang diajarkan oleh Zang Rou dan Zang Wui, saat ini mereka sedang bersiap-siap menuju beberapa kawasan hutan yang sudah ditandai oleh Zang Yun dan Zang Cian dimana tempat mereka bisa memperoleh berbagai jenis tanaman herbal. Para anak murid perguruan itu kemudian menyebar, 1 kelompok mengarah ke bagian timur dimana terdapat kawasan hutan yang lebat, sementara 1 kelompok lainnya mengarah kebarat dan 2 kelompok lainnya menuju Hutan Kabut.
Sementara itu Zang Rong bersama Zang Moo melakukan perjalanan menuju Kota Xhin Bei tempat pusat Kerajaan Xhin berada, perjalanan sang Patrirak yang didampingi Pelindung kedua Klan Zang itu membutuhkan waktu selama 2 hari perjalanan dengan menunggang kuda. Laporan tentang Perguruan Pedang Emas telah disusun dengan menggambarkan tingkat kekuatan sang Patriak yang berada ditingkat Hawa Murni Spiriual-1 dan 3 orang tetua dengan tingkat kekuatan Hawa Murni Langit-10 sementara itu para Guru dan Pelatih berada ditingkat kekuatan Hawa Murni Langit-3 sampai Hawa Murni Langit-4 dengan jumlah murid sebanyak 200 orang dengan semuanya masih berada ditingkat Hawa Murni Dasar.
Dengan teknik penyamaran tingkat kekuatan yang dipelajari dari sang Pendeat Pedang Emas, keduanya menyamarkan tingkat kekuatan mereka sesuai dengan apa yang disebutkan dalam laporan mereka kepada pihak Kerjaan Xhin. 2 hari kemudian Zang Rong dan Zang Moo sampai dipusat Kerajaan Xhin yaitu di Kota Xhin Bei, segera mereka berdua menuju kantor departemen keamanan Kerajaan Xhin yang mengirim surat tersebut.
"Berhenti...!, siapa kalian dan dari mana kalian berdua berasal...?" tanya seorang petugas penjaga gerbang gedung Departemen Keamanan Kerajaan Xhin.
"Salam...!, kami dari Klan Zang yang berada di Desa Kun Zang..., kami datang untuk bertemu dengan tuan Menteri Keamanan atau yang mewakilinya..." kata Zang Rong kepada penjaga gerbang gedung Departemen Keamanan Kerajaah Xhin.
"Sebentar saya laporkan dulu...!, duduklah dulu disitu sambil menunggu..." kata sang petugas kemudian bergegas melaporkan kedatangan 2 orang tamu itu.
"Baik...!, kami akan menunggu disini..." kata Zang Rong.
Menunggu beberapa saat kemudian terlihat sang penjaga kembali, dan mengatakan bahwa mereka akan dterima oleh Wakil Menteri Keamanan Kerajaan diruangannya. Dengan diantar sang penjaga Zang Rong dan Zang Moo menuju kesebah ruangan yang berukuran besar, setelah mengetuk pintu keduanya dipersilahkan masuk oleh sang penjaga.
"Salam tuan...!, perkenalkan kami Klan Zang yang berada di Desa Kun Zang..." kata Zang Rong kepada sosok erwibawa didalam ruangan tersebut.
"Ohh..., apakah kamu yang menjadi pemimpin Klan Zang...?" tanya sosok tersebut.
"Benar tuan...! saya Zang Rong Patriark Klan Zang dan ini paman saya Zang Moo sebagai pelindung Klan..."kata Zang Rong memperkenalkan pamannya.
"Ayo duduk..., saya adalah Wakil Menteri Keamanan..., dan saya sudah ditugaskan oleh Menteri Keamanan untuk menerima kedatangan kalian...!, nah apa keperluan kalian datang kesini...?" tanya Wakil Menteri Keamanan.
"Hmm..., sebelumnya kami menerima surat ini...!, dan sebagai jawabannya kami sudah membuat laporannya...!, ini..., silahkan tuan periksa...!" kata Zang Rong sambil memberikan surat dan laporannya kepada sosok didepannya itu.
"Mmm...," terlihat sosok Wakil Menteri yang membaca surat yang dikirimkan oleh pihaknya yang ternyata tidak diketahuinya, kemudian membaca laporan yang telah dibuat oleh Zang Rong. Suasana hening didalam ruangan tersebut berlangsung selama 10 menit,
"Hmm..., sejak kapan Perguruan di Klan Zang berdiri...?" tanya sang Wakil Menteri.
"Maaf tuan...!, Perguruan kami berdiri bersamaan dengan berdirinya Klan Zang..?, dan itu sejak 50 tahun yang lalu...!" kata Zang Rong mulai merasa aneh dengan tingkah orang-orang Departemen Keamanan yang tidak tahu permasalahan dengan surat yang mereka kirimkan sendiri.
"Ya..., tidak ada masalah bagi kami untuk menanyakannya bukan...?, ini juga untuk menjaga stabilitas keamanan di Kerajaan Xhin...!, dan kalian sebagai penduduk seharusnya mengerti dan melaporkan secara berkala tentang keberadaan Klan kalian kepada Kerajaan atau setidaknya kepada penguasa Kota dimana kalian berada...!" kata sang Wakil Menteri dengan gaya yang mendominasi.
"Maaf tuan...!, setiap tahun kami selalu melaporkan seluruh kegiatan dan kondisi Klan kami kepada pihak penguasa Kota Xhin Yan...!, mungkin tuan perlu memeriksanya kesana...!" kata Zang Rong.
"Ahh...!, apa kamu memerintah saya untuk memeriksa berkas kalian kesana...?, memangnya siapa kamu...!, hanya seorang Patriark Klan kecil di Desa...!, hahh...!" kata sang Wakil Menteri dengan nada tinggi.
"Maaf tuan...!, saya bukan menyuruh tuan yang memeriksa...!, tapi bisa saja tuan menyuruh bawahan tuan..., kami hanya perlu penjelasan apakah ada masalah tentang Klan kami...?, kalau ada tolong dijelaskan supaya kami bisa memperbaikinya dimasa depan...!" kata Zang Rong.
"Ya sudah...!, kalian sekarang keluar dan menunggu pemberitahuan selanjutnya...!, silahkan menunggu diruangan tunggu..." kata sang Wakil Menteri seperti mengusir Zang Rong dan Zang Moo.
"Baiklah kalau begitu...!, kami permisi tuan..." kata Zang Rong sambil bergegas keluar ruangan tersebut tanpa menoleh kearah sosok Wakil Menteri yang arogan tersebut.
Sudah 30 menit Zang Rong dan Zang Moo menunggu diruangan tunggu tapi belum ada yang mendatangi mereka, untuk memberikan kabar tentang bagaimana pemberitahuan selanjutnya seperti yang dikatakan oleh sang Wakil Menteri Keamanan tersebut.
"Paman...!, sepertinya kita sedang dikerjai oleh orang-orang Departemen Keamanan ini...?, lihat saja tidak ada kesibukan ditempat ini...!, tapi mereka sengaja membiarkan kita menunggu sekian lama...!, hahh...!" kata Zang Rong yang terlihat mulai kesal.
"Bersabarlah sedikit nak...!, mungkin mereka sedang membicarakan tentang laporan yang sudah kita serahkan tadi...!, atau mereka lagi menunggu sang Menteri karena terlihat Wakil Menteri tidak tahu apa-apa tentang surat yang mereka kirimkan kepada kita..." kata Zang Moo menjelaskan.
"Ahh..., tapi ni sudah terlalu lama...!, dan tadi sangat jelas terlihat Waki Menteri itu sangat meremehkan kita dengan mengatakan Klan kita sebagai Klan kecil yang berada disebuah Desa...?, apa aku harus mengobrak-abrik tempat ini agar mereka tahu kekuatan sebuah Klan kecil dari Desa...?" kata Zang Rong yang terlihat sudah tidak tahan dengan perlakuan yang diperlihatkan pihak Departemen Kemanan Kerajaan Xhin tersebut.
"Sabar nak Rong...!, tindakan seperti itu tidak perlu dilakukan..., hanya akan menambah masalah nantinya..., kita tunggu 30 menit lagi...!, kalau tidak ada yang mendatangi kita...?, ya..., sudah..., kita langsung kembali saja...!" kata Zang Moo.
"Hmm..., baiklah paman...!, kita akan menunggu setengah jam lagi...!" kata Zang Rong mengikuti nasehat pamannya.
Menit kemenit berlalu dengan terasa sehari, terlihat Zang Rong dan Zang Moo dengan santai menunggu walaupun dalam hati mereka sudah penuh dengan rasa jengkel dan marah. Dan akhirnya waktu 30 menit berlalu tanpa ada yang mendatangi mereka, dengan segera keduanya beranjak dari ruangan tunggu tersebut dan keluar dari gedung Departemen Keamanan tersebut melewati pintu samping yang tanpa adanya penjaga karena pintu tersebut memang dikhususkan sebagai pintu keluar. Zang Rong dan Zang Moo kemudian menuju tempat penitipan kuda dan langsung memacu kuda mereka meninggalkan Kota Xhin Bei menuju kembali ke Desa Kun Zang yang akan mereka tempuh dalam 2 hari perjalanan.
Menuju Desa Kun Zang, keduanya akan melewati jalur lintas Kota Xhin Tang dan melanjutkan kearah Kota Xhin Yan, dengan perkiraan sebelum malam tiba mereka berdua sudah akan tiba di Kota Xhin Tang dan akan beristirahat di Kota itu dan akan melanjutkan perjalanan mereka keesokan harinya. Zang Rong dan pamannya Zang Moo memacu kuda mereka tanpa henti selama 4 jam untuk sampai dipintu gerbang Kota Xhin Tang, tapi sebelum mereka berdua memasuki Kota puluhan penjaga gerbang Kota telah menahan mereka.
"Berhenti...!, turun dari kuda kalian...!, kata seseorang yang terlihat mendominasi ditempat itu.
"Maaf...!, kami hanya akan melewati Kota ini dan kembali keselatan...!, apakah ada masalah...?" tanya Zang Rong kepada sosok tersebut.
"Ya..., kami diperintahkan untuk menahan 2 orang anggota Klan Zang dari Desa Kun Zang..., maaf...!, kami hanya menerima perintah dari atasan kami...!, saya sebagai komandan penjaga gerbang kota hanyalah seorang bawahan yang harus mengikuti perintah atasan..., untuk itu saya minta kerjasamanya...!" kata sang komandan dengan sopan.
"Nak Peng...!, kaukah itu...?" kata Zang Moo kepada sang komandan.
"Ehh..., paman Moo...? astaga...!, benar ini aku Liu Peng...!, keponakan bibi Liu Shui...? aduhh...!, maaf paman Moo saya pikir orang lain..., mari turunlah dulu dan mampir ketempatku...!" kata sang komandan yang ternyata adalah keponakan Liu Shui istri dari Zang Moo.
"Kalian prajurit tetap berjaga disini dan menunggu buronan yang melarikan diri dari Kota Kerajaan...!, saya akan mengantarkan pamanku dulu...!" kata sang komandan kepada para prajuritnya.
"Siap komandan...!"