webnovel

Bab 370 masuk kedunia paralel

sambil menunggu waktu, aku kembali kerumah untuk bersantai.

di ruang tamu segera setelah aku tiba, Risa, Aqua, Lucy dan Rin kecil langsung tertawa riang sambil mengulurkan tangannya ke arah ku.

melihat ini aku segera membawa mereka ke pelukan ku yg membuat mereka tertawa bahagia.

terutama Rin kecil yg sudah bisa merangkak dan segera dia langsung menaiki tubuhku dan mematuk pipi ku terus menerus.

melihat ini aku hanya bisa berbaring di sofa dan membiarkan mereka berempat mengerumuni ku sampai mereka lelah dan akhirnya tertidur di pelukan ku.

melihat semua adik adiknya tertidur, zero segera membawa mereka satu persatu ke kamarnya sebelum kembali ke ruang tamu dan berbaring di sebelahku.

"papa sangat keren." kata zero sambil perlahan menutup matanya dan aku dengan lembut membelai rambut zero.

merasakan belaian ku, zero semakin meringkuk di pelukan ku dan akhirnya tertidur.

Wendi yg melihat ini hanya bisa tersenyum lembut pada ku sebelum mencium keningku.

"tidurlah dengan zero malam ini, dia sangat merindukan pelukan papanya."

"baiklah." jawab ku dengan santai dan aku segera membawa zero ke tempat tidur.

aku mencium kening zero dengan lembut sambil membelai rambut putih peraknya sebelum kami tidur bersama.

***

setelah 24jam massa tunggu, aku mulai membuka celah dunia paralel dan bergegas masuk ke dalamnya.

untungnya kali ini semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan dan setelah satu jam, aku akhirnya keluar dari celah retakan ruang.

"Pico segera lakukan fase pengumpulan data."

"baik master"

5 menit kemudian.

"terdeteksi jaringan komunikasi gelombang kuantum berteknologi tinggi, sistem pertahanan jaringan yg kuat dan teknologi peradaban yg sangat maju. butuh waktu untuk melakukan pengumpulan data secara rahasia."

"terdeteksi planet kehidupan terdekat dengan jarak 100 tahun cahaya dari pantauan radar, tidak dapat mengumpulkan data, sistem jaringan masih primitif dan perlu berada dalam jangkauan jaringan planet untuk melakukan infiltrasi data."

"fokus menyusup ke jaringan kuantum dan kumpulkan informasi secara perlahan." kata ku pada Pico yg sudah selesai memberikan laporan.

"50% kinerja hardware akan digunakan, hasil pengumpulan data akan dikirim secara bertahap dan untuk menghadapi sistem pertahan jaringan Pico akan memproses data yg didapat lalu perlahan meningkatkan diri." balas Pico sambil mengedipkan matanya dengan imut di layar hologram.

"baiklah, berhati hatilah jangan sampai kamu tertangkap. aku akan memasukan pesawat macross ini dan menggunakan Gundam wing untuk pergi ke planet terdekat untuk melihat situasi."

"baik master, tolong hati hati." balas Pico sambil memberi ku ciuman udara sebelum menghilang dari layar hologram.

***

setelah melewati transmisi de fold, pesawat Gundam wing segera memasuki atmosfir planet dalam mode kamuflase untuk mencegah kepanikan penduduk.

saat melewati atmosfer planet, aku segera melihat pulau kecil dengan fasilitas militer lengkap yg di kelilingi oleh lautan.

tapi anehnya banyak pasukan militer sepertinya sedang mengepung pulau ini dan target mereka adalah fasilitas militer di bawah ku.

karena tidak ingin mengganggu Pico, jadi aku harus mencari informasi secara manual.

aku memarkirkan pesawat di atas fasilitas militer dan dengan cepat mengenakan armor Strom X1 lalu keluar dari kokpik pesawat.

masuk ke dunia hitam putih dengan sihir Veronica, aku mulai menjelajahi fasilitas militer tersebut.

terlihat banyak orang bersenjata lengkap yg berjaga di luar area dan setelah memasuki area dalam, aku sedikit terkejut melihat banyaknya fasilitas penelitian di dalam nya.

"apa ini organisasi rahasia tertentu atau apa." pikirku dalam hati setelah melihat para peneliti membedah tubuh manusia dan mulai mengorek ngorek isi perut mereka yg membuatku sedikit merinding.

tapi aku hanya melihatnya sekilas dan mulai menjelajahi area lainnya.

"sepertinya ada lantai bawah juga." aku segera menelusuri tangga dan melihat banyak ada sel sel kosong.

tapi saat itu aku melihat seorang yg mengenakan pakaian lab berjalan menuruni tangga dan menuju ke suatu tempat.

melihat ini aku juga segera mengikutinya karena rasa penasaran.

setelah beberapa saat, aku sampai pada sebuah ruangan yg cukup besar dengan beberapa orang yg sedang melakukan ekstraksi darah pada seorang gadis kecil yg terlihat dari jendela ruangan.

melihat wajah sedih gadis itu, sepertinya orang orang lab ini memperlakukan gadis imut ini dengan tidak adil.

"gadis yg malang, sepertinya kamu cocok menjadi teman bermain Rin kecil, Risa, lucy dan Aqua."

tanpa pikir panjang aku segera memenggal kepala penjaga yg berjaga di depan area dan memasukan tubuhnya ke dalam inventory dengan cepat.

lalu aku segera masuk ke ruangan dan membunuh semua petugas lab dengan cepat lalu perlahan mendekati gadis kecil itu.

"jangan takut, kakak akan membawa mu keluar dari sini." kataku dengan lembut sambil melepas armor ku.

"siapa kamu?" tanya gadis kecil itu dengan expresi ketakutan.

"nama ku white star, apa kamu tidak ingin keluar dari sini?" aku bertanya pada gadis kecil itu sambil dengan lembut membelai rambutnya.

"aku...aku...tapi kakak ku masih disini." jawab gadis kecil itu dengan ragu ragu.

aku segera duduk di sebelahnya. "aku yakin kakak mu sangat menderita melihat mu di perlakukan seperti ini, dia pasti sangat ingin kamu bebas dari sini dan hidup bahagia."

"kakak sangat menderita karena ku" kata gadis kecil itu dengan expresi sedih.

"karena kamu tidak bisa melindungi diri mu sehingga kamu di perlakukan seperti ini. jika kamu kuat seperti ku, tidak akan ada yg bisa menyakiti mu dan kakak mu tidak akan cemas lagi." aku menyentuh kepala gadis kecil itu dan energi penyembuhan segera mengalir ke dalam tubuhnya.

segera luka luka di tubuhnya pulih dengan cepat dan wajahnya kembali berseri lagi.

"kakak luar biasa" gadis kecil itu menatapku dengan mata berbinar penuh kekaguman.

"tentu saja, kakak bisa melatih mu menjadi hebat sehingga kakak mu tidak akan sedih lagi dan kamu bisa melindungi kakak mu juga."

"benarkah, apa aku juga bisa sekuat kakak?" tanya gadis kecil itu dengan penasaran.

"tentu saja, tapi kakak hanya akan melatih mu jika sudah besar dan selama itu kamu harus rajin belajar sambil bermain bersama teman teman yg lain."

"tapi aku tidak punya teman" jawab gadis kecil itu dengan sedih, tapi aku segera mencubit hidungnya sambil tersenyum lembut. "kamu akan segera memiliki banyak teman bermain selama kamu mau mengikuti kakak, ada juga tempat bermain yg luas dan menyenangkan." saat itu aku mengaktifkan layar di jam komunikasi ku yg segera menampilkan Vidio di dunia mandiri.

"ini adalah istri kakak dan anak kecil ini adalah anak anak kakak" aku menunjuk Wendi dan Rin kecil, Lucy, Risa dan Aqua yg sedang bermain di taman.

"burung ini adalah Maggie." aku menunjuk ke arah burung gereja yg tiba tiba berubah menjadi wanita cantik yg membuat gadis kecil itu terkejut. "luar biasa"

"kakak akan mengajak mu ke tempat ini dan bertemu mereka semua selama kamu mau."

"kakak..." gadis kecil itu menatap ku dengan mata polosnya. "tapi kakak ku pasti akan bingung mencari ku."

"kamu bisa merekam pesan Vidio dan kakak akan memberikannya pada kakak mu." lalu aku mengeluarkan alat perekam Vidio dan menyerahkannya pada gadis kecil itu.

"bagiamana cara menggunakannya?" tanya gadis kecil itu dengan wajah penasaran.

"biar kakak bantu, kamu cukup menyampaikan apa yg ingin kamu sampaikan."

"baiklah." lalu aku mulai proses perekaman dan setelah selesai aku segera menyimpan alat perekam tersebut.

"siapa nama kakak mu dan ciri ciri nya?" tanya ku dengan santai sambil membelai rambut gadis kecil itu dengan lembut. "nama kakak ku hila, dia cantik dan rambutnya berwarna merah." aku memberi anggukan ringan sebelum berkata lagi. "lalu nama mu?"

"nama ku Aurora." jawab Aurora sambil menatap ku dengan expresi polos.

"sepertinya ada seseorang yg akan datang, aku akan membawa mu ke tempat kakak."

"mm" Aurora mengangguk sungguh sungguh dan aku segera memeluknya dan pergi bersama ke dunia mandiri.

ตอนถัดไป