webnovel

Bab 250 tidak berniat membunuh.

"jingso.." teriakan laki laki tiba tiba terdengar saat aku baru saja keluar dari gua tempat makam flone.

aku memalingkan wajah ku ke kiri dan melihat Seol dan semua anggota carpe diem bersama tim Samuel yg menurut cerita aslinya akan di bantai oleh flone karena mengambil barang barang yg ada di peti mati flone.

"apa kamu ingin mencuri makam calon istri ku" kata ku sambil mengarahkan jempol ku ke belakang untuk menunjuk goa yg ada di belakang ku.

"pffft" chohong dan Hugo langsung menutup mulut mereka untuk menahan tawa dan yg lainnya juga memiliki expresi canggung.

"Seol, teman mu sangat lucu." Chohong segera menepuk pundak Seol yg membuatnya menggaruk kepala dengan expresi malu.

tapi Samuel tiba tiba melangkah maju. "apa kamu salah anggota tim Khan."

aku menggelengkan kepala ku. "aku datang sendiri ke sini untuk berlatih dan tinggal di makam calon istriku untuk beristirahat."

tatapan Samuel menjadi semakin serius. "lalu apa kamu melihat tim Khan yg datang ke goa ini akhir akhir ini."

aku mengangkat bahu ku. "aku tidak tahu siapa yg kamu sebutkan, tapi memang ada beberapa orang yg mencoba menerobos masuk ke dalam makam."

"lalu di mana mereka." nada Samuel semakin meninggi dan aku menunjuk ke arah gundukan tanah yg tidak jauh di dari mereka.

"aku mengubur mereka di sana." kata ku dengan nada acuh tak acuh yg membuat mereka semua terkejut dan menatap ke arah gundukan tanah yg aku tunjukan.

tapi itu hanya sesaat sebelum Samuel mulai mengalihkan pandanganya pada ku dengan tatapan yg lebih serius.

"bagaimana mereka bisa mati."

"aku membunuh beberapa dan sisanya di bunuh oleh calon istri ku"

seketika semua tim Samuel langsung mengeluarkan senjata mereka dan bersiap untuk menyerang ku.

"jangan bercanda, katakan yg sebenarnya?. tidak mungkin satu orang bisa mengalahkan satu tim elit seperti tim Samuel."

tapi aku segera membuat gerakan tangan dan dua perisai oranye tiba tiba terbentuk di kedua tangan ku.

jika mereka menonton film dokter strange mereka pasti familiar dengan perisai ini.

"apa aku terlihat sedang bercanda" aku juga menatap mereka dengan tatapan serius

"tenang kalian semuanya, setidaknya kita harus tahu alasan kenapa dia melakukan itu." master Ian tiba tiba berusaha untuk menengahi kami berdua, tapi Samuel sepertinya tidak bisa berpikir jernih karena terbawa emosi. "apa lagi yg perlu di jelaskan, dia pasti membunuh semua tim dengan cara yg licik dan mengambil semua hasil yg di dapat dari makam ini."

aku segera menggelengkan kepala ku dengan expresi sedih lalu menatap master Ian. "kakek tua, tidak ada gunanya berbicara dengan orang yg sudah di kuasai oleh keserakahan. biarkan saja mereka melakukan apa yg mereka inginkan."

mengabaikan Ian yg terdiam, aku segera memberikan mereka kode untuk maju. "majulah... aku hanya level 1 yg baru lulus sama seperti Seol, jadi tidak perlu takut untuk membunuh ku. mungkin setelah aku mati, hantu ku akan menjawab semua pertanyaan mu."

'sayang jangan keluar ok, biarkan suami mu mengurus orang orang nakal ini.' bisik ku pada flone yg membuat permata di dada ku sedikit bergetar. "kamu bukan suami ku dan aku bukan istri mu"

'oohh wanita berdada besar yg memegang gada itu sepertinya cocok menjadi istri ku' dan permata di kalung ku bergetar lebih hebat. "aku akan membunuhnya jika kamu berani mendekati wanita itu."

'he he he hanya bercanda sayang ku'

"huh"

mereka semua kembali menatap Seol dengan tatapan terkejut dan Seol segera memberi anggukan ringan pada mereka. "bisakah kita mendengar alasannya terlebih dahulu. aku mengenal jingso sejak lama dan dia bukan orang kejam yg membunuh tanpa alasan."

"katakan kenapa kamu membunuh mereka." Samuel segera mengikuti saran Seol untuk bertanya pada ku.

"aku hanya ingin melindungi rumah calon istriku, apa ada yg salah dengan itu. jika seseorang menyerbu masuk ke rumah mu dan ingin mencuri pakaian istrimu, apa kamu sebagai suaminya akan tinggal diam." jawabku dengan nada acuh tak acuh yg membuat Samuel menjadi geram.

"kamu gila..." teriakan seorang wanita tiba tiba terdengar dan dia langsung melepas anak panah yg ada di busur nya.

aku memutar tangan ku dan panah itu langsung masuk ke dalam portal kecil yg aku buat.

"aaacccckkkkkk" dalam sekejap panah itu muncul kembali di belakang tubuh wanita itu dan langsung menembus bahunya.

"Clara..." teriak semua tim Samuel melihat wanita itu terjatuh ke tanah.

"kamu anak pelacur." Samuel bergegas ke arah ku dengan wajah yg penuh emosi dan mulai menyerang ku dengan belatinya.

"Ding, Ding, Ding, Ding." aku hanya bisa menangkis setiap serangan yg di lancarkan oleh Samuel dan terlihat bahwa posisiku tidak menguntungkan karena perbedaan kekuatan.

sedikit demi sedikit aku terdorong mundur sampai aku mulai memiringkan perisai ku yg membuat belati Samuel terpleset dan membuat tubuh Samuel menjadi tidak seimbang.

"Sing...." roda di sepatu kanan ku mulai berputar kencang dan dengan cepat aku memutar tubuhku dan memberinya tendangan dengan kaki kanan ku.

melihat tendangan yg akan menghantam bahu kirinya, samuel memutar tubuhnya dan menggunakan kedua tangannya untuk menangkis tendangan ku.

"aaacccckkkkk" Samuel langsung menjerit kesakitan karena kedua tangannya tersayat oleh roda gigi sepatu ku yg membuat darah merah segar mulai berhamburan ke segala arah dan Samuel terpental ke belakang.

"Samuel..." wanita dengan pedang panjang segera menerjang ke arah ku dan aku melemparkan cambuk eldritch untuk melilit pedang panjang nya lalu menarik nya dengan kuat yg membuat pedang wanita itu terlepas dari tangannya dan tubuhnya terhuyung ke depan.

lalu aku segera menendang perut wanita itu sehingga baju besi nya robek akibat sayatan roda gigi dan terpental ke belakang.

setelah itu aku menunjuk ke seorang priest bernama Alex yg masih berdiri diam dengan tubuh sedikit gemetar. "kamu masih hidup karena aku tidak berniat membunuh tim kalian. tapi jika ini masih berlanjut, aku tidak akan segan segan membunuh seorang Priest terlebih dahulu."

Alex menelan ludahnya sambil mengangguk dengan kaku yg membuat wajah serius ku menjadi melunak dan mulai tersenyum. "lalu apa yg kamu tunggu, cepat sembuhkan mereka."

"ya ya ya." dan Alex mulai membantu tim Samuel untuk mengobati luka luka mereka.

"ehem, aku dengar Seol memanggil mu dengan nama jingso." aku mengangguk ringan padanya. "he he he, senang bisa bertemu sesama mage walaupun kamu hanya seorang kakek kakek, perkenalkan nama ku Lee jingso." aku mengulurkan tangan ku pada Ian yg membuat nya tercengang untuk sesaat sebelum tersenyum.

"Ian danzel, tapi orang orang memanggilku master Ian." lalu dia menjabat tangan ku dengan antusias dan mulai bertanya. "sihir tadi adalah.."

"he he he he, aku terinspirasi dengan sihir salah satu super Hero Marvel. jadi aku sedikit menirunya."

Ian kembali terkejut.

"apa kamu benar benar level 1"

aku segera menunjukan jendela statusku yg menunjukan level dan nama kelas saja sambil berbisik di telinga Ian.

"sebenarnya aku sudah bisa menggunakan sihir ini saat masih di bumi dan aku belum mempelajari skill apapun dari job mage ku."

mata Ian melebar dan mulutnya terbuka lebar dan perlahan dia mengalihkan pandangannya kepada ku dan mulai berteriak.

"tidak mungkin."

"kakek sialan, kamu membuat telinga ku berdenging." kutuk ku dengan kesal sambil menggaruk telinga ku.

ตอนถัดไป