webnovel

Bab 26 kembali ke rumah

setelah mengantar note dan yg lainnya ke guild petualang di kota xyrus, aku dan jasmin segera meninggalkan mereka bertiga setelah memberi sedikit keterangan pada Kaspian. karena semuanya sudah terekam dalam Vidio, maka tidak perlu banyak bicara lagi. tapi note dan yg lainnya masih harus tinggal di sana karena note perlu menghadapi persidangan dari guild petualang, sedang kan aku dengan paksa di tarik ke penginapan terdekat oleh Jasmin.

di ruangan yg gelap dan hanya diterangi oleh cahaya bulan yg masuk melalui jendela, aku sedang menatap wajah Jasmin yg di penuhi air mata. "aku tidak menyangka bahwa anak kecil yg aku temui dulu akan menjadi orang yg sangat aku cintai." lalu Jasmin menempelkan dahinya di dahi ku. "Victor, kamu memberiku segala yg aku butuhkan, tapi yg paling penting kamu memberiku cinta yg sangat banyak sampai aku benar benar tenggelam di dalamnya. aku ingin terus seperti ini, tapi aku tahu itu tidak mungkin. banyak hal yg harus kamu lakukan dan aku tidak ingin menjadi penghambat mu. jadi aku akan menunggu mu, sampai kamu siap untuk menjemput ku." aku perlahan penghapus air mata yg membasahi pipinya sambil berkata. "Jasmin, aku mencintai mu" saat itu Jasmin langsung memelukku lebih erat dan menangis sekencang kencangnya. "aku juga mencintai mu whuaaaa, aku juga mencintai mu whhhuuuaaaa." aku bisa merasakan kesedihan yg luar biasa dari Jasmin yg tidak ingin pergi jauh dari ku. saat itu aku hanya bisa membelai punggungnya dengan lembut sambil berbisik di telinganya. "bersabarlah, semuanya akan segera berakhir dan kita akan bisa bersama selamanya."

Jasmin perlahan melepaskan pelukannya sambil menghapus air matanya. "Victor, buat malam ini menjadi malam yg tak terlupakan. mari expresi kan cinta kita sampai tubuh kita tidak bisa bergerak lagi. buat malam ini menjadi malam tergila dalam hidup kita" aku langsung tersenyum jahat dan mengubah posisi ku menjadi di atas tubuh Jasmin. "maka kami harus bersiap untuk itu" Jasmin langsung menghentikan kepalanya. "aku selalu siap sayang ku, beri semua yg kamu punya" dan akhirnya pertempuran gila pun akhirnya terjadi pada malam itu hingga pagi hari.

saat aku membuka mataku, matahari sudah sangat tinggi dan mulai menyengat tubuh ku yg telanjang. aku melihat sekeliling dan tidak melihat Jasmin di sekitar, lalu aku membuka jam komunikasi ku dan ternyata banyak pesan sudah masuk yg salah satunya adalah pesan jasmin "Victor, aku tidak bisa berpisah secara langsung dengan mu, hati ku benar benar tidak kuat. aku tidak ingin kamu melihat air mataku lagi saat kita berpisah, maafkan aku hanya bisa memberitahumu lewat pesan." melihat ini aku langsung membalasnya. "Jasmin, aku selalu mencintai mu. maafkan aku karena tidak bisa membawamu bersama ku untuk saat ini. tapi aku berjanji suatu saat nanti kita pasti akan bersama lagi, beri aku waktu"

di dalam gerbong kereta twin horn, semua anggota twin horn menatap Jasmin yg terus menerus mengeluarkan air mata. Angela yg melihat ini langsung memeluknya dan berusaha menghibur. "tidak apa apa, kita pasti akan bertemu lagi. umur nya saat ini masih belum memungkinkannya untuk membawa menantu ke rumah. bersabarlah untuk beberapa tahun ini" Jasmin hanya bisa memeluk Angela dan perlahan berusaha menenangkan dirinya.

tapi di sisi lain, aku yg sudah tiba di kediaman helstea melihat ayah dan ibuku berdiri di depan pintu rumah, lalu dengan expresi bahagia aku berlari ke arah ibu ku sambil mengangkat kedua tangan ku. "ibu aku merindukan mu...." tapi yg aku terima bukanlah sebuah pelukan tapi telapak tangan kanan ibu ku yang menangkap wajah ku. "ibu sudah mendengar cerita dari Art bahwa kamu tidak pernah berlatih dengan serius dan hanya berbuat mesum dengan Jasmin. ayo beri ibu penjelasan yg masuk akal, jika tidak ibu tidak akan membiarkanmu memeluk ibu lagi." aku langsung menunjukan expresi ketakutan dan dengan cepat memeluk kaki ibuku. "Bu, Art berbohong, aku sangat rajin berlatih Bu. art pasti iri pada ku karena Jasmin sangat menyayangi ku. sungguh Bu tidak ada hal hal mesum, Jasmin hanya memelukku saat tidur untuk melindungi ku, tidak ada hal lain yg terjadi Bu. aku masih anak mu yg suci dan tak ternoda."

melihat ini ayah ku hanya menggelengkan kepalanya dan perlahan masuk ke rumah, sedangkan ibuku menarik kakinya yg aku peluk agar bisa masuk kerumah.

"lapaskan"

"tidak akan sebelum ibu memaafkan ku"

"lepaskan dulu"

"tidak pernah"

di ruang tamu semua orang yg melihat ku menyeret kaki ibuku dengan expresi memelas mulai mengejutkan bibinya. saat itu elijah yg merupakan teman baru Art langsung menunjukan expresi bingung. "apa dia selalu seperti ini, kenapa sangat berbeda saat bersama kita. di mana sifat tegas dan kejamnya." art langsung tersenyum jahat. "he he he dia tidak bisa seperti itu jika di depan ibu. sekarang saat nya aku membalas apa yg dia lakukan pada ku selama ini."

saat itu Art langsung berdiri dan berkata pada ibu ku. "Bu, Victor dan jasmin meninggalkan ku saat di dongeon. aku hampir mati saat itu Bu. tapi mereka malah asik berpacaran berduaan." ibu ku langsung menatapku dengan ganas. "apa itu benar" aku langsung menunjukan wajah ketakutan dan menatap art dengan kesal sambil memberinya jari tengang ku padanya, tapi art hanya menjulurkan lidahnya. "Bu itu hanya salah paham, kami berdua hanya pura pura meninggalkannya dan selalu mengikutinya secara diam diam." tapi ibuku masih berkata dengan marah. "tetap saja kamu meninggalkan adik mu, bagaimana jika terjadi sesuatu pada nya"

karena sudah tidak tahu harus berkata apa, aku terpaksa mengeluarkan jurus pamungkas ku. perlahan air mata mulai menetes dan membasahi pipiku dan aku dengan sedih berkata. "ibu sudah tidak mencintai ku lagi, ibu hanya memihak Art saja." saat itu aku perlahan melepaskan pelukan ku pada kaki ibuku dan perlahan pergi ke pintu keluar. "jika begitu aku akan meninggalkan rumah ini dan hidup sediri tanpa cinta mu lagi Bu" saat itu tubuh ibuku langsung bergetar dan dengan cepat mengejar ku dan menarik ku ke dalam pelukannya. "apa yg kamu bicarakan, ibu selalu mencintai mu dan selamanya akan mencintai mu." tapi aku berkata dengan sedih. "ibu bohong, whuuu ibu lebih mencintai Art dari pada aku. whuuuuuu aku bukan lagi anak mu whhuuuuuuu" merasakan kesedihan ku, ibuku juga mulai meneteskan air mata. "ibu sangat mencintai mu nak, kamu akan selalu menjadi anak ibu. jangan menangis lagi, ibu salah karena telah memarahi mu saat baru saja pulang. maaf kan ibu nak, jangan bersedih lagi." tapi aku menangis semakin keras. "whhuuuuuuu whuuuuuuuu aku hanya ingin di peluk oleh ibu, tapi ibu malah memarahi ku gara gara mendengar cerita art. ibu sangat kejam, ibu tidak mencintai ku lagi. jika ibu mencintai ku, ibu harus memukul pantat Art 10 kali sampai pantatnya memerah. jika tidak aku akan pergi saja dari sini dan hidup sendiri di luar sana." ibu ku dengan panik mengusap kepalaku sambil berkata. "jangan nak, jangan lakukan itu. ibu akan memukul pantat Art agar dia tidak bicara omong kosong lagi ok. jadi kamu tetap bersama ibu."

saat itu ibuku langsung menatap art dengan tajam, lalu bergegas ke arahnya. art yg melihat ini langsung menelan ludahnya dan kembali menatapku dengan kesal. tentu saja aku langsung memberinya senyum jahat sambil memberinya kode pemotongan leher. lalu ibu ku dengan cepat membawa art ke pangkuannya dan mulai memukul pantatnya. "aduhh Bu jangan dengarkan Victor, aduh dia hanya berpura pura sedih saja Bu, aduhhh..., aduhh...." melihat art yg di pukuli aku hanya memberinya senyum main main yg membuatnya semakin kesal.

ตอนถัดไป