webnovel

Leave

Sherlock Holmes dipangku kembali pulang ke dalam rumah Hendrikson.

Karena sakitnya belum sembuh sempurna.

Tertidur lelap di atas kasur yang empuk dan selimut bulu-bulu yang halus.

....

Beberapa puluhan jam kemudian.

Ayam jantan berkokok sangat nyaring.

Di tender pagar kayu yang berjamur.

Menandakan pagi yang baru telah datang.

.....

.....

Ayam jantan berkokok untuk mempertahankan wilayahnya atau kadang sesuai jam internal mereka atau respon cahaya pagi.

Arti suara ayam di malam hari itu menunjukan adanya ketidaknormalan di lingkungan sekitar karena ayam jantan memiliki rasa sensitif tinggi.

Dalam Kitab Suci Agama, tertulis, "Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah(berdoalah), karena dia melihat malaikat.".

.....

.....

Sherlock Holmes yang sudah yakin sembuh.

Menguji wajahnya pada cermin untuk mengetahui kesehatan dirinya.

Segera mandi dan berpakaian ala detektif serta sarapan pagi yang akan menjadi sajian terakhir di rumah Hendrikson.

"Sip deh..!?"

Segera beranjak langkah kaki keluar rumah.

Sembari bingung banget.

Tak seorang pun yang ada di dalam rumah.

Sudah tersedia sarapan pagi di meja makan dan pakaian baru yang sudah tersedia di kamar mandi.

Pintu rumah yang tertutup rapat dengan cahaya pagi yang menerangi ruangan.

....

Sherlock membuka pintu.

"SUUUUUURPRISEEEEE....."

Suara puluhan orang-orang mengatakan kejutan yang meriah.

Ternyata telah berkumpul Keluarga Besar Napoleon di depan Sherlock Holmes.

Juga Adwin dan Abrafo serta beberapa orang afrika ikut memberi kejutannya.

Nenek Tom dan Anak Hendrikson si Tom juga memberi kejutan meriahnya.

"Selamat pagi....Pak Sherlock.!?", sapa Hendrikson berpakaian gubernur.

"Kita semua ingin menyapa...kamu....sebelum berangkat.", jelasnya

"Kemarilah....Pak Sherlock.!?", suruh Abrafo berpakaian anak sekolah.

Sudah tersedia beberapa meja dan kursi panjang yang menyaji makanan, cemilan kue dan minuman di atasnya.

Tangan Sherlock pun ditarik paksa oleh Istri Leo.

Untuk duduk bersama dengannya.

....

Acara pesta pagi hari ini.

Adalah.

Kemeriahan yang terakhir bagi Sherlock Holmes.

Kebahagiaan Sherlock yang terakhir di Pulau Juan de Nova.

....

Beberapa jam kemudian.

Semua berkumpul di depan Balon Udara Panas yang luar biasa ini.

Mengelilingi sekitar balon udara.

Sherlock berdiri di atas alas balon udara tersebut.

"Terima kasih....semua..."

"Aku tak akan lupakan.....kebahagiaan kalian berikan....!?", senyum Sherlock.

....

Sherlock sudah dilatih oleh Hendrikson untuk mengetahui seluruh cara tutorial pakai balon udara.

Sehingga siap untuk berangkat.

"Truuussss.."

Suara satu dari 8 tali penahan balon udara itu dilepas oleh Hendrikson.

"Oh...ya...bagaimana foto-fotonya...Nona Facias...?!", tanya Sherlock

Facias hanya tersenyum dan mengatakan, "Akan dikirim ke rumah....Pak Sherlock.".

"Trussssss....Trussssss...."

Suara 2 tali terlepas dan tersisa 5 tali yang masih mengikat.

"Pak Sherlock....Jika besar nanti.....Aku akan menjadi....."

"Detektif seperti Pak Sherlock...", ucap serius Abrafo yang melambai tangan.

Sherlock hanya tersenyum dan membalas lambaian tangannya.

"Trusssss..."

"Trussss.....Trusssss..."

Suara 3 tali terlepas dan tersisa 2 tali yang masih mengikat.

"Hampir lupa...."

"Pak Hendrikson....Siapa yang menyewa balon udara ini....?!"

"Aku akan membayar dia...dua kali lipat....tidak....sepuluh kali lipat...", tanya serius Sherlock.

"Siapa namanya....dan dimana dia tinggal....?!", lanjutnya

Hendrikson yang mendengarnya.

Terkejut karena lupa siapa orangnya dan namanya.

Kemudian.

Meminta anaknya si Tom mengambil Kotak Surat di Rumah.

Tom pun menuruti ayahnya.

Berlari dan masuk ke dalam rumah.

Lalu, Kembali kepada ayahnya sembari memegang kotak surat.

"Trussssssss...."

Suara satu tali terlepas dan tersisa satu yang masih mengikat.

Hendrikson bergesa membuka dan memeriksanya.

"Truuuussssssss....."

Suara tali yang terakhir terlepas sendiri karena tekanan udara balon yang kuat.

Sherlock pun naik perlahan ke langit.

"PAK SHERLOCK HOLMES..."

"NAMA....NYA....."

Sherlock berusaha mendengar sembari menundukkan kepalanya dengan memegang pinggiran alas.

"Dr. JOHN. H. WATSON"

Teriak Hendrikson yang nyaring.

Sherlock kaget bukan main karena sebuah nama rekannya.

Misteri pun berlanjut misterius.

....

Next chapter