"Ada pasukan yang mengejar kita, Bos!! "
"Turunkan aku di atap gedung itu!!"
"Tidak, targetku ada ditempat. Jadi pastikan gadis itu pulang tanpa diketahui media!! "Hale memfokuskan target dengan pistolnya dan membidik musuh yang mencoba membocorkan proyek besarnya.
"Bos, musuh lainnya berada didekat mereka yang ada di sebuah kedai bos"
"Fokuskan senjata kalian!! "Para pengintai Hale menarik pelatup senjata mereka.
Hale mengangkat tangannya tanda bahwa mereka siap untuk menembak. Seketika seluruh lingkungan digedung bertingkat yang yang Hale jaga dengan para Snipernya.
"Target terkunci dan tepat sasaran!! "Ucap seorang sniper.
"Bagus, tetap berjaga didaerah ini!! "Hale memberikan senjatanya ke asisten dan naik ke helikopter yang baru saja tiba.
"Bos, nona menemui seseorang di sebuah kafe. "Seorang pengintai yang berada didekat lokasi tempat pertemuan Aeleasha dan Aciel.
"Berani sekali dia menemui pria lain dibelakangku!! "ketus Hale.
"Tunggu saja, aku akan memberinya hukuman!! "
"Haruskah kita kembali ke villa, bos? "
"Tidak! "tegas Hale. "Antarkan aku ke kantor!! "
"Ada beberapa orang yang menungguku disana"
Hale pergi ke kantor untuk mengurus beberapa rencananya untuk mengungkap mata-mata yang membocorkan proyek Hale.
"Tuan Hale, duduklah dan mari kita nikmati hidangan disini. "sapa seorang klien yang menemuinya.
"Cepat katakan apa yang ingin kau sampaikan padaku. "Hale mengangkat satu kakinya.
"Tuan, banyak proyek dan barang-barang yang kita ambil dari pelapuhan semua datanya hilang dalam sekejap"
"Apa!!! Bagaimana bisa itu terjadi!! "
"Kami juga tidak tahu, Tuan"
"Kalian tidak perlu takut padaku, aku tahu dalang dibalik semua kekacauan ini"
"Lalu, apakah anda akan memusnahkan dia? "
"Kalau soal itu percayakan semuanya. "Hale beranjak dari duduknya dan pergi dari ruangan.
"Tuan Hale, pekan depan seseorang meminta anda untuk menemuinya. "Briv menghadang Hale.
"Ini mengenai jenis minuman yang anda pesan. Bir merah yang diambil langsung darah orang ternama"
"Katakan pada mereka, aku akan menemui mereka pekan depan. "Hale melempar setumpuk uang untuk Briv.
"Kita pergi ke gudang senjata. Aku ingin melihat senjata rakitan ilegal. "Briv membuka knop mobil untuk Hale.
Sesampainya Hale di gudang senjata. Hale mencoba beberapa senjata untuk digunakan saat musuh mereka menyerang.
"Tuan, ini data senjata yang kita miliki. Beberapa senjata rakitan terbaru akan datang lusa"
~ Pov Aeleasha ~
"Aciel, aku berhasil menyalin semua informasinya. "Aeleasha memberikan sebuah flasdish pada Aciel.
"Untuk hari ini, jangan bicarakan soal tugas kita, Leasha. "Aciel meraih tangan Leasha dimeja makan restoran.
"Kau simpan saja file itu. "Aciel mendorong tangan Aeleasha yang menyerahkan sebuah file diflasdish.
"Aku hanya ingin menemuimu, Leasha"
"Aku sangat merindukanmu"
"Sebenarnya aku juga sangat merindukanmu"
"Tapi, dengan pernikahanku ini .... Aku bisa lebih leluasa"
"Kau juga harus lebih berhati-hati, Leasha"
"Maafkan aku, karena demi menjalankan tugasmu .... Kau harus menikahi Bandid kejam itu"
"Ini keputusanku sendiri, Aciel"
"Karena tugas yang ibu terima tidak bisa diselesaikan "
"Aku tidak bisa menerima jika ibuku harus mendapat hukuman dari anggota lain"
Aleasha mendapatkan pesan singkat dari Hale.
[Leasha, cepat kembali ke villa!! Atau kau akan mendapat hukuman yang setimpal ]
"Aciel, aku harus kembali sebelum suamiku mengetahui keberadaanku saat ini. "Aeleasha beranjak dari duduknya dan pergi dari kafe.
"Leasha, kau harus memakai jasku. Cucana saat ini tengah hujan deras. "Aciel memasangkan jas tebal hitamnya ke Aeleasha.
Saat itu Leasha yang hanya memakai gaun tanpa lengan dengan panjang yang tepat berada diatas paha mulusnya membuat Aciel khawatir Aeleasha jatuh sakit.
"Izinkan aku mengantarmu pulang"
"Aciel, suamiku akan marah jika melihatku bersamamu"
"Mobilku sudah tiba. "Aeleasha masuk ke dalam mobil yang menjemputnya di depan kafe.
"Pak, kita pergi ke tempat yang rahasia"
Aeleasha turun ditempat dimana ia mendapatkan semua alat-alat cangih yang digunakan untuk seorang FBI/mata-mata negara. Sebelum itu Aeleasha tahu suaminya pulang larut malam. Ia pun mengirim pesan singkat padanya.
[Hale, aku akan kembali ke villa saat matahari terbenam]
[Kembalikah dengan membawa bahan makanan dan ada banyak tugas yang menantimu]
"Sial!!! Kenapa dia harus membuatku repot dengan semua berkas dan proyek menyebalkan itu!!! "geturu Aeleasha, sembari meninju bagian belakang sofa mobilnya.
"Nona, kita sudah sampai. "Sopir Aeleasha menghentikan mobilnya di depan sebuah gedung besar dengan pintu yang hanya dibuka oleh orang tertentu seperti Aeleasha.
"Pak, tunggu aku sampai kembali. "Aeleasha masuk ke jendela mobil tempat sopirnya mengemudi.
"Leasha!! Kenapa kau lama sekali tidak datang kemari!! "sapa Jyungna sembari menghampiri Aeleasha untuk memeluknya.
"Ada kasus yang harus aku selesaikan dan ini sangat rumit sekali"
"Leasha, aku tau kau bisa menyelesaikan semuanya dan kau salah satu Agen paling cerdas yang aku kenal"
"Terima kasih, atas pujianmu. Tapi itu tidak membuat perasaanku tenang"
"Benarkah? Bagaimana dengan ini? "Jyungna menunjukkan sebuah pakaian khusus yang bisa ia pakai. Pakaian yang dilengkapi sensor untuk masuk ke ruangan yang dilengkapi sensor pendeteksi.
"Apakah ini kau sendiri yang membuatnya? "Aeleasha menghampiri Jyungna yang membawa sebuah pakaian.
"Tapi, bagaimana aku bisa membawa pakaian ini. Aku bisa kena amukan bandid kalau identitasku diketahui"
"Apakah kau juga memanifulasi tanda pengenalku? "Aeleasha mengambil tanda pengenalnya.
"Berikan padaku. "Jyungna mengambil tanda pengenal Aeleasha.
Jyungna menekan sebuah tombol yang ia buat dipakaian itu agar dapat dilipat sekecil uang koin.
"Kalau begini, apakah ada seseorang yang bisa mengetahuinya? "
"Jyungna, kau jenius"
"Tanda pengenal ini bisa merubah tampilannya nama alamat dan bisa menjadi layar monitor untuk mencari lokasi seseorang "Jyungna, sepertinya aku harus pulang sekarang juga. "Aeleasha beranjak dari duduknya.
~ Pov Hale ~
"Kenapa kau baru pulang!! "
"Aku hanya mencari udara segar dikafe. "Aeleasha menghindari tatapan mata Hale.
Hale menarik tangan Aeleasha dan mendorongnya ke dinding.
"Jangan coba-coba berbohong padaku!! "
"Kau lihat ini!! "Hale menunjukkan sebuah foto Aeleasha dan Aciel dikafe.
"Kau bermain dengan pria lain dibelakangku!!! Haruskah aku memberimu sebuah kontrak perjanjian setelah pernikahan lagi padamu!!! "
Hale menyeret Aeleasha dan membantingnya ke atas ranjang.
"Apa yang ingin kau lakukan Hale!! "
"Menghukummu agar kau tidak berani bermain-main lagi denganku. "Hale mengambil sebuah belati yang ia letakkan dikaos kakinya.
"Berhenti!!! Jika kau berani membuat luka ditubuhku ..... Ma-maka aku akan menghancurkan proyek berhargamu ini. "Aeleasha menyimpan sebuah file dibawah bantal yang sempat disimpan Hale.
"Proyek itu tidak ada harganya. "Hale mendekati Aeleasha.
Hale mengambil proyek itu dan melemparnya ke dinding villa.
"Aku bisa menjelaskan semuanya. Aku bertemu dia hanya .... Hanya untuk mencari gaun yang akan ku pakai"
"Apakah gaun yang kubelikan tidak cukup untukmu!! "
"Bu-bukan begitu Hale .... Aku meminta bantuan temanku untuk mencari pakaian dengan model pria. Aku tidak bisa jika harus memakai pakaian yang kau belikan padaku"
"Aku bisa membelikanmu pakaian yang seperti apa? Aku bisa membelinya untukmu"
Aeleasha memberikan Hale sebuah catatan. "Itu adalah daftar pakaian yang harus kau beli"
"Kenapa ada daftar barang mata-mata disini? Apakah kau memang seorang mata-mata? "
"Ti-tidak, aku hanya gadis yang kau temukan dipelabuhan"
Hale mendapatkan pesan singkat dari perusahaannya. [Ada daftar nama mafia yang mencoba mengacaukan pekerjaan kita bos]
[Tahan mereka!! Aku akan membereskan semuanya ]
"Siapkan makan malam!! Aku akan kembali setelah melakukan pemusnahan. "Hale pergi dengan membawa senjata pistol laras panjang yang menjadi senjata paling hebat untuk seorang bandid.
Beberapa jam setelah Hale pergi. Seseorang mengirim sebuah paket perlengkapan mata-mata terbaru yang diproduksi Jyungna.
[Leasha, aku membuatkan sebuah senjata mata-mata yang baru. Ini adalah senjata multi fungsi dan dapat memanifulasi apa pun] pesan singkat dari ponsel Jyungna.
[Thanks Jyungna, aku akan mencobanya hari ini] balas Aeleasha.
Aeleasha membuka sebuah kotak yang diletakkan depan pintu rumahnya. Di dalam kotak itu terdapat berbagai alat make up dan sebuah perlengkapan menulis yang bisa berubah jadi senjata dan layar proyeksi.
Dari sebuah kotak yang Aeleasha terima terdapat sebuah tombol yang jika ia tekan akan menampilkan sebuah layar monitor dengan memperlihatkan wajah seseorang seperti hologram.
"Leasha kau bisa melatih keterampilan dalam menggunakan alat-alat ini sebuah ruangan yang ada di villa"
"Perhatikan peta lokasi ini! Aku menemukan sebuah ruangan bawah tanah yang Hale tidak ketahui"
"Kau bisa meletakkan semua alat-alat ini ke ruangan itu"
"Aku juga akan mengirimmu sebuah kendaraan motor yang bisa berubah sesuai dengan keinginanmu. "Jyungna mematikan layar hologram di kotak paket perlengkapan mata-mata Aeleasha.
"Ini akan sangat menyenangkan. Aku bisa berlatih di ruangan itu. "Aeleasha mengangkat kotak itu dan membawa ke ruangan rahasia yang terhubung melalui lemari kamarnya.
"Untuk apa lipstik ini. "Aeleasha mengambil sebuah lipstik yang memancarkan sinar merah dan dapat membakar benda serta memotong benda padat disekitarnya.
"Oh tidak, apa yang harus kulakukan ? Jika televisi ini tidak aku perbaiki, Hale akan curiga denganku. "
"Jyungna, apa yang harus aku lakukan? "Aeleasha membuka penutup jam tangan yang dapat memudahkan dia dalam berkomunikasi dengan siapa pun.
"Gunakan laser pengembali! Itu akan mengembalikan bentuk televisimu yang semua terbelah dua menjadi seperti semula"
"Laser itu ada dialat make up bedak. Kau bisa mencari benda apa pun yang kau butuhkan. Bedak itu memunculkan gambar-gambar benda yang kau ingin dan dapat merubah cara berpenampilanmu.