Hale bangun sebelum Aeleasha dan ia sudah berangkat dini hari untuk bekerja.
"Bibi, aku ingin memasak steak. "Aeleasha bangun dari tidurnya dan mencoba berjalan dengan perlahan.
"Nona, tuan muda sudah membuatkan anda steak"
"Benarkah. "Aeleasha bergegas menuju meja makan.
"Silahkan nona, tuan sudah pergi sebelum anda bangun. "Bibi Farmely menarik kursi untuk Aeleasha.
"Tuan berpesan pada saya, nona tidak boleh bersepeda selama luka di lutut nona belum sembuh"
"Maaf nona, saya diminta tuan Hale untuk menjadi asisten nona. "Marselin datang atas perintah Hale untuk menjaga Aeleasha saat ia ingin pergi ke luar villa.
"Leasha, jika kau ingin pergi keluar kau bisa bersamanya. "Hale menelfon Aeleasha saat ia sedang menikmati makanan yang Hale buat.
"Marselin, aku ingin membeli sebuah buku dan pena"
Setelah satu jam lamanya Aeleasha berada di villa seorang diri hingga larut malam. Aeleasha hanya duduk di halaman belakang villa dengan sebuah buku dan beberapa cemilan dimeja.
"Bibi, dimana Leasha? "ucap Hale sembari meletakkan jasnya di sebuah tiang.
"Nona ada di halaman belakang, tuan"
"Ternyata dia ada disini. "Hale menatap Aeleasha dari pintu belakang.
"Apa yang kau lakukan disini Leasha? "
"Aku hanya menikmati malam yang tenang. "Aeleasha tetap fokus dengan pena dan bukunya.
"Bukankah itu syair? "
"Aku membuatnya saat gemintang berjatuhan bagai air mata"
"Tunggulah disini!! Aku ingin mengambil sesuatu. "Hale pergi ke dalam kamarnya dan mengambil sebuah teropong.
"Akan lebih indah jika kau melihatnya dengan ini. "Hale meletakkan teropong itu tepat didekat Aeleasha.
"Sejak kapan kau memilikinya? "
Aeleasha melihat bintang jatuh dengan teropong yang dimiliki oleh Hale.
"Hale!! Aku melihat bintang yang sangat terang"
"Tidak ada yang mengalahkan keindahan dari bola matamu, Leasha"
"Ini adalah hadiah ulang tahun dari ayahku"
Setelah pengamatan panjang mereka pada langit malam yang begitu cerah menemani sepasang mata yang benci pertengkaran. Hale dan Aeleasha kembali terpisah karena pekerjaan Hale.
"Bibi, beberapa hari ini aku akan pergi keluar kota"
"Baik tuan.Tapi bagaimana dengan nona, dan tuan berjanji untuk pergi ke acara pameran senjata bersama nona? "
"Aku akan datang ke acara itu. Tapi tidak datang bersamanya ... Ada beberapa investor yang ingin pergi bersamaku dan aku harus menjemputnya keluar kota"
"Aku akan memesan sebuah gaun untuknya .... Pastikan Leasha memakai gaun itu saat pameran!! "
"Sepertinya kau jauh lebih perhatian dengan Leasha"
"Itu karena saya berharap nona bisa mengubah tuan seperti dulu"
"Bellova, siapkan helikopter untukku!! "
Hale pergi dengan helikopternya dan beberapa ajudan ia minta untuk mengawal Aeleasha saat ia berada diluar villa. Akan tetapi, Hale meminta mereka untuk menjaganya dari kejauhan.
"Bellova, pastikan kau meminta mereka untuk menjaga gadisku!!"
"Aku harap dia tidak menjadi incaran bandid"
"Tuan, seseorang mencoba menyerang kita!! "
"Gawat, aku tidak membawa senjata apapun"
Hale terpaksa menghindari helikopter musuh. Akan tetapi, mereka gagal dan membuat Hale terjatuh dari helikopter.
"Tembak dia!! "
"Jangan biarkan dia tetap hidup!!"
Saat Aeleasha membuka laptop Hale untuk mengerjakan berkas yang diberikan oleh Hale sebelum ia berangkat keluar kota.
"Tanda merah apa ini? "Aeleasha melihat ke titik merah dilayar laptop Hale yang bergerak ke bawah.
"Kenapa titik merah ini seperti jatuh ke bawah? "Aeleasha memperbesar titik merah dilayar laptop Hale.
"Hale!! "
"Aku harus pergi menyelamatkannya. "Aeleasha menutup layar laptop.
"Tidak nona, sebaiknya anda tetap di villa!! "
"Tapi bagaimana dengan Hale? "
"Tuan Hale akan baik-baik saja"
"Nona hanya perlu memperhatikan tuan Hale dari layar monitor"
"Tuan meminta saya agar nona tidak ikut campur dalam masalah ini! "
"Tapi, aku tidak bisa jika hanya berdiam diri! "
"Ini semua demi keselamatan nona"
Hale berhasil masuk ke dalam helikopter yang menyusurinya ke bawah.
"Hirgion!! Posisikan helikopter dengan baik!! "
Hale mencoba mencari titik yang bisa membuat helikopter musuh rusak saat ia melemparnya dengan bom.
Bummmmm.....
Hale berhasil membuat satu helikopter hancur di udara dengan bom.
"Bos, masih ada 3 helikopter lagi! "
"Aku tidak bisa tetap di villa, Bellova. "Aeleasha menutup layar laptop.
"Bos, bersiaplah untuk terjun .... Saya akan mencoba membuat helikopter ini menghindar dari gedung bertingkat.
"Hirgion!!! Sekarang!! "
"Kau juga harus mati!! "
"Target sudah tepat sasaran bos"
"Masih ada beberapa helikopter lain yang mengejar kita! "
Hale mendarat dengan tubuh bersimpah darah dan cedera di tangan kanannya. Ia berusaha untuk menuntaskan helikopter yang sedang mengejarnya, dengan sisa peluru di senjatanya dan satu tangan terluka.
"Cari dia ke seluruh tempat!! Jangan biarkan dia lolos!! "
"Bos, tak jauh dari tengah ini .... Dekat dengan villa anda"
"Kalau begitu sebaiknya aku bersembunyi di villa ku saja"
"Leasha!! Leasha!! Buka pintunya!! "Hale mengetuk pintu dengan keras hingga membuat Aeleasha terkejut dan ketakutan.
"Hale!! "Aeleasha bergegas merangkul Hale yang yang hampir jatuh.
"Marselin, siapkan helikopter dan barang-barang yang akan kami bawa!! "
"Kita mau pergi kemana Hale? "
"Tidak ada banyak waktu! Cepat bereskan barang-barangmu! "
"Tunggu Hale, aku tidak akan meninggalkan semua barang-barang di villa ini"
"Bellova, bereskan berkas-berkas Hale!! "
Hale dan Aeleasha terpaksa pindah dari villa, agar musuh tidak mengetahui bahwa dia menikahi seorang FBI.
"Tuan, mereka sudah hampir dekat dengan tempat ini "
"Hale!! Tempat ini sudah diketahui musuh? "
"Leasha, naiklah terlebih dulu ke helikopter "
"Tapi Hale...."
"Percayalah padaku .... Aku hanya ingin membereskan barang-barang yang tertinggal. "Hale berjalan menuju ke arah ruangan yang menyimpan banyak senjata.
"Aku tidak akan membiarkan mereka mengambil semua senjata ini!! "Hale mengambil semua senjata yang sempat tertinggal di villa itu.
"Tuan, mereka sudah berada di halaman villa. "Hale memberikan semua senjata yang sudah ia masukkan ke dalam tas besarnya.
"Bawa semua senjata ini ke dalam helikopter. "Hale menaiki seutas tali yang turun dari helikopter.
"Ingat!! Ledakkan mereka setelah semua barang-barang dan senjata yang kau bawa masuk ke helikopter. "Deon menutup pintu helikopter.
"Tepat sesuai perintah tuan Deon. "Bellova menjatuhkan bom saat ia sudah memasukkan semua barang-barang.
"Selamat tinggal!!! Bandit payah!! "Bellova masuk ke dalam helikopter dan pergi menuju markas mereka.
Musuh berhasil dimusnahkan saat mereka terkunci di dalam villa Hale. Seketika semua yang masuk ke dalam villa itu hangus terbakar oleh ledakan bom yang diletakkan di seluruh bangunan villa.
"Dimana Hal?? "
"Tuan Hale berada di dalam helikopter yang berbeda, nona"
"Tuan Hale mencoba menyelamatkan barang-barang berharga sebelum meletakkan musuh di dalam villanya.
"Jadi, villa yang dimiliki Hale terpaksa harus dihancurkan dengan bom bersama musuh-musuhnya!! "
"Nona tidak perlu khawatir, tuan memiliki biola yang jauh lebih indah dibandingkan dengan villa yang sebelumnya "
"Tapi, untuk sementara waktu tuan memintaku untuk membawa nona ke markas rahasia tuan Hale"