Veo dan Breckson saling melempar pandangan. Keduanya sama-sama tak mengerti dengan apa yang terjadi. "Breckson, kenapa dia bisa melihat kita berdua?" tanya Veo dengan suara lirih. Breckson menggelengkan kepalanya pelan. Remaja itu sama sekali tak mengerti dengan apa yang ada di dalam pemikiran Tuan Reos.
"Entahlah, kita harus lari!" pekik Breckson dengan suara lirih. Remaja itu memberi isyarat kepada Veo dengan tatapan tajam. Tak lama kemudian, keduanya berlari secepat yang mereka bisa. Sayangnya, Tuan Reos lebih dulu menangkap mereka dengan sihirnya.
"Hreays," ucap Tuan Reos pelan. Lelaki itu mengulurkan tangan kanannya ke depan. Ia menciptakan sebuah lingkaran berukuran besar yang mampu menangkap Veo dan juga Breckson. Di satu sisi, Tuan Reos seketika sangat bersemangat.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com