"Wow, kau bisa melihat ini?" tanya Freislor. Gadis itu mengedarkan pandangan ke arah sekitar. Ada beberapa hal yang tidak dia mengerti. "Heum, persoalan seperti ini seharusnya bisa diatasi oleh mereka kan?" tanya Kreysa. Gadis itu memijat keningnya sendiri. Mikhael, Breckson dan yang lainnya hanya terkekeh karena mereka tidak tahu apa yang menjadi persoalan mereka berdua.
"Heum, apa yang kamu lihat, Breckson? Kenapa wajahmu aneh sekali?" tanya Freislor.
"Aneh gimana, sih? Aku bingung, nih. Kamu sama Kreysa ngobrolin apa sih, Fril?" tanya Breckson. Ia menaikkan salah satu alisnya.
"Jai begini, simbol di sini seharusnya memiliki beberapa deretan sendiri. Tapi, aku nggak ngerti kenapa yang lainnya malah nggak dipasang." Freislor mengatakannya dengan suara lirih. Gadis itu mengulurkan salah satu tangannya.
"Great wall," ucapnya lirih. Kedua mata gadis itu memandangi apa yang ada di sana. Selang beberapa saat, semua orang nampak antusias melihat ke arah mereka.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com