"Namanya cenil. Apa kamu sudah pernah mendengarnya? Maksudku, soal cenil?" tanya Tuan Krapolis. Breckson menggelengkan kepala. Ia membuka dan mencoba memakannya dengan tusuk sate.
"Heum, rasanya enak sekali." Brekcson mengacungkan jempolnya di hadapan Mikhael dan Poresa. Keduanya saling melempar pandangan.
"Kak, kita harus memeriksa Tuan Grenod sekarang. Kak Breckson bisa pergi meninggalkan kita atau tetap di sini. Aku dan yang lainnya akan pergi ke ruangannya." Mikhael menjelaskannya dengan nada tegas. Breckson mengangguk pelan, "Sebaiknya aku di sini. Aku masih ingin mengasah beberapa pedang. Kalian duluan saja."
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com