"Ah, jadi begitu rupanya. Aku tidak tahu Kakakmu punya alat-alat seperti ini, Mikhael. Aku rasa, kau harus bertanya kepadanya." Poresa menjelaskannya sembari mengitari ruangan. Ada beberapa alat yang terlalu dingin dan berdebu. Remaja itu mencoba memberanikan diri menyalakan salah satu alat.
"Treas," ucapnya lirih. Sebuah alat dengan teknologi tinggi dan berbentuk persegi. Ada dua garis berwarna hitam dan putih yang terbentang luas di bagian bawah dan atasnya. "Heum, tidak adakah orang yang mengurus alat-alat ini, Mikhael?"
"Tentu saja tidak akan ada yang kami perbolehkan untuk masuk ke sini, Kak. Kami berdua juga sering merawatnya. Hanya saja, ruangan ini memang disetel untuk tetap terlihat buruk. Hal itu berguna agar orang lain menganggap tempatnya tidak berguna dan hanya menyimpan barang-barang tidak berguna. Hahaha, bagaimana menurutmu?" tanya Mikhael, ia melirik ke arah Poresa sembari tersenyum tipis.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com