Poresa menoleh ke arah yang lain. "Apa kalian berempat yang ingin melakukan perjalanan ini?" tanya Poresa dengan santai. "Hei, sopanlah sedikit terhadap Tuan Putri," ucap sang kakek dengan tegas. Ia melirik ke arah Poresa dengan tatapan tajam, dahinya berkerut.
"Tuan Putri?" tanya Poresa, remaja itu buru-buru menundukkan kepala dan membungkukkan badannya. "Maafkan aku, Tuan Putri. Aku tidak mengerti bila itu Anda. Aku akan berusaha semaksimal agar dirimu bisa berangkat ke pulau itu. Tapi, aku harus memperingatkan Anda."
"Apa itu?" Freislor penasaran, ia menaikkan salah satu alisnya. Poresa berdiri tegak dan melirihkan suaranya. Ssesekali, ia melirik ke sekitar. "Sosok yang Anda cari bukanlah orang sembarangan. Konon katanya, orang itu memiliki beberapa kekuatan yang tak terbilang jumlahnya. Jadi, Anda harus berhati-hati."
"Apa kau tahu sosok Levois?" tanya Breckson, ia penasaran. Poresa menoleh ke arah Breckson.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com