"Ah, kau tidak perlu khawatir. Aku yakin, dia pasti bisa melewatinya. Apa kau tahu kapan dia akan kembali? Kalo Freislor dibiarkan berkeliaran di sini sendirian. Aku yakin, dia pasti akan tersesat. Dan kita yang akan kesusahan mencarinya. Jadi, bagaimana jika kita mencarinya sekarang, sebelum hari berganti menjadi malam?" Breckson melirik ke arah sang kakek. Ia tersenyum dan mengangguk pelan. Setelahnya, mereka berdua bergegas pergi dan mencarinya. Di satu sisi, Freislor kini telah berada di sebuah hutan lebat.
"Heum, di sini hutannya lebat sekali," ucapnya lirih. Gadis itu melihat ke sekeliling. Kedua matanya melihat ke segala arah. Beberapa pepohonan menyapa, mereka menggerakkan dirinya. Dedaunan menyapa dengan lembut. Ada beberapa hal yang unik dengan dedaunan itu, karena mereka dapat berganti warna.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com