Mereka bertiga saling melempar pandangan, Freislor menatap langit luas yang berada di hadapannya. Dalam sekejap, pikirannya berkelana. Apa yang ada di hadapannya seakan menuntunnya berada di dalam ketenangan.
"Hei, ngomong-ngomong, kita tidak bisa membiarkan kapal ini berjalan lambat. Apa kalian punya ide?" tanya Tuan Krapolis, ia mengambil dedaunan kering dan menciumnya.
"Wow, bau dedaunan dari pulau ini berbeda, ya. Aku baru tahu wanginya seperti bunga. Itu benar-benar aneh, bukan?" Tuan Krapolis melirik ke segala arah. Ada beberapa hal yang tak bisa dia simpulkan. Di satu sisi, Breckson memilih untuk memutari kapal dan membawa buku yang dia pegang. Sedangkan Freislor bertahan di dalam ketenangannya, gadis itu menata kursi yang ada di dekatnya. Setelahnya, ia mengambil beberapa bantal dan kasur sebelum akhirnya berbaring di sana.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com