Mikhael mencoba menenangkan gadis itu dengan jalan menepuk pundaknya. Kreysa menitikkan air mata, remaja yang duduk di sebelahnya menghembuskan nafas panjang, mengedarkan pandangan ke luar.
"Kreysa, kenapa kamu menangis?" tanyanya lirih. Kreysa menggelengkan kepala, semakin rapat untuk memeluk dirinya sendiri. Gadis itu menenggelamkan wajahnya, mencoba untuk menenangkan dirinya dan tidak menunjukkan kesedihan di hadapan Mikhael.
"Kak Freis meninggal ketika menyelamatkanku, Mikhael." Kreysa bersuara lirih, menengok ke arah kiri ruangan. Gelap, tak berujung, sepi dan menggema. Gadis itu merasa ketakutan dan kesepian. Mikhael yang mendengarnya terkejut, kedua tangannya gemetar.
"Kenapa bisa seperti itu? Apa yang terjadi sampai Kak Freislor meninggal?" Mikhael mencoba meminta penjelasan, namun Kreysa tidak berselera untuk menjawabnya. Alhasil gadis itu hanya berdiam diri dan memendam semuanya sendirian. Mikhael yang melihat hal itu langsung membawa Kreysa ke dalam pelukannya.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com