webnovel

Lo Bilang Gue Apa?!

Hening ngangguk, "boleh."

Juragan nyonya mengambilkan omelet dan meletakannya di piring Hening.

Hening mencicipnya lalu berkata, "wih … enak juga telur di giniin, biasanya aku makan telur dadar biasa atau gak mata sapi."

Dikta cukup salut dengan porsi makan Hening, baru saja mereka makan bubur ayam dan porsinya lumaya banyak untuk gadis seperti Hening. Selera makan gadis ini cukup bagus, apa saja mau.

Juragan nyonya mengerlingkan mata, "kalau begitu nenek akan lebih sering membuat omelet untuk sarapan. Makan siang nanti kamu mau di masakin apa?"

"Aku kenyang." Lily bangkit dan setelah itu pergi tanpa pamitan pada siapapun.

Melihat putrinya yang tidak berlaku sopan, bukannya menegur Chintya justru mendukungnya begitupun Asya. Ketiganya meninggalkan ruang makan tanpa menyelesaikan sarapan, napsu makan hilang melihat Hening dan Dipta.

Dikta melihat jam yang melingkar ditangannya setelah itu berkata, "aku harus pergi."

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter