webnovel

Ragu

Laki-laki itu terdiam dan masih berbaring  setelah ibunya masuk ke kamarnya, dia menghela napas dengan wajah datar pertanda jika sejujurnya dia sangat malas untuk meladeni ibunya malam ini.

"Kenapa kau malas ibu datang?" tanya ibunya yang peka.

"Tidak ibu," jawab Ian yang kini duduk di tepi kasurnya.

"Baguslah ibu kira kau itu tidak ingin ibu ke sini, kau itu sudah ku besarkan dengan baik makanya mulai sekarang ibu akan terus mengawasimu. Toh, ibu juga sudah pensiun kerja jadi ini waktunya ibu untuk memperhatikan anak laki-laki satu-satunya yang akan mewarisi semua harta ini," jelas ibunya.

Ian mengangguk, rasanya aneh saja. Dia tidak pernah di pikirkan bahkan hanya di biarkan besar tanpa kasih sayang orang tua namun setelah dewasa ia paling di perhatikan.

Bukankah seharusnya terbalik ketika kecil orang-orang akan di beri kasih sayang oleh orang tuanya namun ketika besar mereka akan di beri kebebasan karena sudah bisa memilih yang baik menurutnya.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป