Aarun mengawali paginya dengan suara kakaknya Arin yang terus-terus membangunkannya di pagi hari, semalam pria itu tidur sekitar jam empat pagi, ini semua karena Hannah dan juga kisahnya di Royal Botanic Gardens yang membuatnya sulit sekali tidur, malamnya ia habiskan dengan senyuman.
"Aarun!" teriak Arin.
"Benar-benar anak itu, menyebalkan!" geram Arin.
Setelah mengetuk pintu beberapa kali tapi tidak ada jawaban, ia pun mencari kunci cadangan kamar adiknya.
"Kau tidak mau ke sekolah lagi, lihat saja Aarun akan ku buka pintu kamarmu jika kau tidak menjawabku!"
Belum ada jawaban sama sekali dari pria itu. Rupanya Aarun tak memperdulikan peringatan kakaknya, Arin yang sudah geram kini mencari kunci cadangan kamar Aarun.
Tidak usah menunggu terlalu lama, Arin telah membawa kunci cadangan kamar Aarun yang ia dapat di laci tepatnya laci tempat televisi. "Aarun, aku sudah menemukan kunci cadangan kamarmu, kau tetap tidak ingin buka?" tekannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com