Tubuh Sindi nampak lemas dengan kelopak mata tertutup. Sepertinya dia shock saat mendapat kabar kecelakaan Wili barusan dari pihak kepolisian.
"Saya akan panggilkan Pak Satpam di depan ya." Siti mengeluarkan ideunya.
"Untuk apa?" Mery mala bertanya dengan wajah cemasnya.
"Ya siapa tahu saja bisa membantu," kata Siti.
"Ambilkan minyak angin dulu saja, Siti. Nyonya hanya shock. Cepat!" pinta Mery dengan gugup. Ia terlihat kebingungan harus berbuat apa agar majikannya sadar.
"Baik, Mery. Saya ambilkan minyak angin sekarang." Siti tampak berlari dengan cepat untuk mengambil minyak angin yang diperintahkan Mery kepadanya.
Sementara Mery dengan wajah cemasnya ia masih berusaha membangunkan Sindi. Mery tampan menepuk pelan pipi Sindi seraya memanggilnya berharap majikannya itu segera membuka mata.
"Nyonya! Bangun, Nyonya!"
"Nyonya! Bangun!"
"Nyonya, sadarlah!"
Siti datang dengan membawa minyak angin yang diperintahkan Mery tadi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com