Beberapa hari yang lalu.
Malam saat pesta api unggun berlangsung, Devina mengikuti Franky dan juga Alfino saat mengambil bir. Devina heran, menghilangnya teman di sebelahnya karena alasan mengambil bir yang bahkan masih banyak di dalam kotak pendingin.
"Sialan!! Lepaskan aku!!" Alfino menendang pintu gudang cukup keras. Franky pergi dari sana setelah mengunci Alfino di dalam gudang. Devina semakin yakin, pasti Franky dan Yon sedang merencanakan sesuatu.
BRUK!
Alfino terjerembab ke depan karena begitu mengambil ancang-ancang untuk menendang pintu, Devina membuka pintunya, maka si Alfino ikutan lengser.
"Ouch!!"
"Ups, sorry."
"Di mana bajingan itu?? Apa maksudnya mengunciku di dalam sini??! Berengsek!!" Alfino celingukan mencari Franky.
"Nggak ngomong makasih dulu gitu sama penyelamatmu?" Devina melipat tangan di depan dada, ia pun menyadari kalau Alfino benar-benar cinta mati sama Cherish.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com