webnovel

Pagi Yang Hangat

Hawa dingin membuat Cia mulai bergerak, memasukkan kakinya ke dalam selimut. Kaisar menatap wajah istrinya yang tertidur pulas setelah semalaman begitu susah tidur. Yah, pernyataan dokter Dino memang mengguncang hidup keduanya. Namun baik Kaisar mau pun Cia sama-sama belum menyerah dengan keberadaan bayi mereka. Kaisar dan Cia memilih percaya kalau dua minggu lagi detak jantung buah hatinya akan terdengar.

Kesadaran Cia semakin lama semakin terkumpul, perlahan ia mengedipkan kelopak matanya yang lentik. Kaisar tersenyum, ia mengelus wajah Cia dan berkata, "Pagi … istriku sudah bangun. Mau makan sesuatu? Aku akan memasaknya untukmu."

"Pagi, Hubby. Mau makan bibirmu dulu." Namun dengan senyum lebarnya Cia menggoda sang suami.

"Sejak kapan belajar genit?" Kaisar mencubit pipi Cia, namun melahap juga bibirnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter