webnovel

Tertolak

Jessca melirik ke arah Dino, ia melihat pria alim nan cupu itu kembali. Dengan rasa penasaran Jessca bertanya kepadanya, "Kenapa begitu baik padaku?"

"Kenapa?" Aldino mengangkat kepala.

"Apa kamu suka padaku?" tebak Jessca.

"Uhuk … uhuk!!" Aldino tersedak, ia tak menyangka Jessca akan bicara segamblang itu di depannya. Tanpa filter, tanpa rasa sungkan, dan B aja.

"Kalau nggak suka, kenapa baik sekali kepadaku sampai rela terluka begini?" Jessca menunjuk kepalan tangan Aldino, dia belum tahu bahkan ada luka sayatan di lengan kirinya gara-gara cutter Arif.

[E …, apa terlihat dengan sangat jelas? Padahal aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk terlihat tidak menyukainya!] Aldino menatap Jessca dengan wajah merah, tapi sepertinya Aldino tak bisa melakukannya dengan baik, bahkan pegawai bartender di club juga dengan mudah mengetahui perasaannya.

"Matamu berbinar di balik kaca mata tebal itu tiap kali melihatku." Jessca berkedip.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป