Pagi hari yang dingin karena semalam hujan deras sekali, Felicia mencari keberadaan selimut. Tak ada, padahal semalam sangat hangat, mungkin karena semalam Gadis menjaga Felicia. Pagi ini anjing itu sudah pergi entah kemana.
Felicia mengerjap, ia merenggangakan tangan dan tubuhnya ke atas. Entah kenapa kasur tanpa dipan milik Kaisar jauh lebih nyaman dibandingkan dengan ranjang miliknya yang berukuran jumbo —kasur itu tak ubahnya matras spon dengan size untuk satu orang.
"Ugh, sudah pagi ya? Tumben gue bisa bangun sepagi ini." Felicia menyipitkan mata, mencari fokus karena matanya buram saat melihat tanpa bantuan kaca mata.
"Sial, gue lupa bawa kaca mata." Dengusnya kesal teringat tak ada kaca mata di dalam tasnya.
Felicia bangkit berdiri, ia melihat ke sekeliling untuk mencari keberadaan Kaisar. Di mana pemuda itu? Kenapa tidak terlihat? Apa dia pergi bekerja?
"Kai?? Kaisar??" Felicia memanggil-manggil nama Kaisar beberapa kali tetap saja tak ada jawaban.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com