Asa menciptakan bahagia, dan bahagia berakhir dengan luka. Indah nan memesona, membuatku ingin menatapnya untuk selamanya. Arunika memberikan sedikit cahaya, menguatkan hati yang enggan untuk berdiri.
Langkah kaki yang begitu sayu, tertatih melangkah tanpa ada sedikit kesenangan tercipta. Entah luka apalagi yang akhirnya akan tercipta, tetapi semua akan berakhir sama. Sering kali rasanya ingin mati, tetapi semua berhenti karena rasa takut di dalam hati.
Selalu dan selalu mencoba untuk mengumpulkan tekad, memberanikan diri untuk sekadar menancapkan sebilah pisau di dada. Namun, hanya luka gores saja yang tercipta. Aku hidup di dunia di mana tidak bisa merasakan apa pun, kecuali kehampaan.
Setibanya di lokasi pembangunan, perlahan mulai kutatap sekitar. Terduduk menanti kedatangan yang lainnya, menatapi bangunan yang masih menjadi fondasi belaka.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com