"Hmm, oh ya, bagaimana kalau kita bermain-main saja sekarang? Aku tidak bernapsu untuk bertarung denganmu, apalagi sampai membunuhmu dengan keji. Yah, meski peraturannya memang harus begitu. Tapi lupakan saja, kita akan bermain dengan gembira sekarang, bagaimana pendapatmu?" ucap Casanova kepada Si Kucing Betina yang masing menggeliat di atas ring.
Seperti menyetujui apa yang barusan pemuda itu katakan, Si Kucing Betina mengangguk. Dia sangat senang dengan pemuda tampan itu, dan matanya terus memandangi cincin putih yang ada di jari kelingkingnya Casanova.
Seolah sedang tersishir, Kucing Betina yang tadinya terkenal dengan keganasannya, kini mendadak menjadi sosok yang penurut dan manis. Tidak ada liarnya sama sekali, tidak ada kegarangan apa pun.
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com