webnovel

seratus empat belas

"Aku bisa melakukannya," kata Anne, meletakkan gaun itu di meja di samping ranjang.

"Jam kunjungan sudah habis, Sayang," katanya padaku. "Kalian harus menyudahi urusan kalian." Ia keluar dari kamar. Kami saling mengawasi.

"Mana sponsnya?" aku bertanya, dan kami berdua tertawa. Ia punya lesung pipi yang terbentuk sempurna di sudut-sudut senyumnya.

"Duduklah di sini," katanya, menepuk tepi ranjang. Aku duduk di sampingnya dengan kaki terkatung-katung. Kami tak bersentuhan. Ia menarik selimut putih sampai ke ketiak, seolah bermaksud menyembunyikan noda tadi.

Aku cukup tahu keadaan ini. Istri yang teraniaya tetaplah perempuan yang sudah bersuami, sampai ia mendapatkan surat cerai. Atau sampai ia membunuh bedebah itu.

"Jadi, bagaimana pendapatmu tentang Yarber?" ia bertanya.

"Kau ingin aku melihatnya, bukan?"

"Aku rasa begitu."

"Dia seharusnya ditembak."

"Itu terlalu keras untuk sedikit marah-marah, bukan?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

Next chapter