Aku melirik takut-takut ke isi mangkuk itu. Sepertinya segala yang berkaitan dengan laki-laki ini berukuran super besar, bahkan bawang bombay-nya juga. Ukurannya lebih beşar ketimbang bola golf, putih kecokelatan dan mengilat.
"Omong-omong, Terima kasih, Kentaro-san..." Aku mengambil sebuah, kemudian memegang dan menatapnya tak berdaya. Bir tadi bahkan belurn tercerna sepenuhnya dalam perutku. Bayangan harus menyantap sayuran ini benar-benar tak terpikirkan olehku.
Kentaro mengulurkan tangan ke dalam mangkuk, melemparkan sebutir bawang ke dalam mulutnya, mengunyah cepat, menelannya dan sesaat kemudian sudah menggigit bawang selanjutnya. "Ya, rasanya benar-benar luar biasa. Istriku memang jago memasak. Dia bahkan lebih pintar membuat acar bawang daripada siapa pun."
Support your favorite authors and translators in webnovel.com