Ares menyingkirkan gitar di pangkuannya kemudian digantikan oleh Tiza.
"Ada apa hm?" Ares tertawa pelan saat Tiza semakin mengerucutkan bibirnya.
"Pengen keluar jalan-jalan, Tiza bosan di rumah terus, Bang," Tiza menunjukkan puppy eyes nya agar kakaknya itu mengijinkannya keluar jalan-jalan.
Sekarang, panggilan Tiza berubah dari kakak menjadi Abang, itu atas kemauan Tiza sendiri dengan alasan yang simple, "Abang itu panggilan ke kakak cowok, kalo kakak itu panggilan ke kakak cewek." Seperti itulah yang diutarakan olehnya
tempo hari.
Cup!
Satu kecupan mendarat di pipi sebelah kanan Ares, "Boleh ya, Bang?"
Ares mengangguk membolehkan, "Abang ikut tapi."
Tiza mengangguk bersemangat, "Hayuk!"
"Kuy!" Ares lalu menggendong adiknya itu seperti menggendong karung beras.
"Abang!!"
***
"Kak Lauya! Kakak kembar! Where are you?" Teriak Adara saat tidak menemukan ketiga makhluk yang dia cari.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com