Vaya menghela nafasnya, matanya sembap sekali sampai ia sedikit mengantuk. Gadis itu juga melihat notif dari Dean yang masuk ke ponselnya. Menanyakan keadaan Vaya namun tidak dijawab olehnya. Rumah yang luarannya seperti surga
namun terasa neraka didalamnya. Vaya.
Lelah.
4 cara untuk menghadapi orang bertempramen seperti Altar sangat tidak manjur. Tak apa, mungkin itu hanya sesaat. Vaya akan mencobanya lagi sampai 4 cara itu terbukti.
Vaya keluar kamar menuju kamar Altar. Ketika membuka pintu kamar Altar, ia melihat lelaki itu sedang menegak minuman kerasnya. Vaya memberanikan diri untuk menghampiri lelaki itu.
"Hey.. udah ya minumnya," lelaki itu tidak peduli, ia terus meminum vodka yang baru saja datang tadi.
"Al nangis?" Tanya Vaya melihat hidung Altar yang berwarna merah.
"Papa, Mama?" Tebaknya.
"Jangan sebut mereka," dinginnya. Berarti tebakan Vaya benar.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com