webnovel

Paman Jimmy 2

"Sepertinya aku beruntung mewakili bakat seni dari Mama dan Papa," ujar Emily sambil tersenyum. "Papa juga seorang pelukis yang berbakat, walaupun sifat buruknya menyebabkan bakatnya itu tidak bisa berkembang."

"Iya, kamu beruntung, sayang," puji Bu Genti.

Emily sedang memanggil pelayan untuk memesan minuman saat ponselnya berdering.

"Halo? Paman Jimmy? Langsung ke restoran saja, disini ada Mamaku juga," sapa Emily. Keraguan dihatinya sedikit berkurang setelah mendengar penjelasan Bu Genti. Sekarang di hati Emily mulai timbul rasa penasaran dan antusias untuk bertemu dengan pamannya itu.

"Paman Jimmy mau datang kesini, Ma," kata Emily sambil menggenggam tangan Tania. Namun kelihatannya Tania hari ini berada dalam kondisi kurang fokus. Wanita itu sering melamun dan tidak nyambung diajak bicara. Mungkin tempat baru dan suasana yang baru membuat perkembangan mentalnya naik turun.

"Tadi Mama minum obat kan, Bu?" tanya Emily pada Bu Genti.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป