Bu Narti dan Bu Genti masih asyik ngobrol ngalor ngidul sepulang dari sholat Isya di musholla rumah sakit. Karena sudah lama tidak bertemu, dan Bu Narti juga sudah mulai jenuh dengan suasana rumah sakit, mereka memutuskan makan di kantin di cafe dekat situ.
"Aku kok masih sulit percaya ya, Pak Benny tega selingkuh," kata Bu Genti memulai acara pergosipan.
"Aku juga," jawab Bu Narti dengan wajah murung. "Awalnya tidak menyangka. Tapi makin kesini aku makin yakin bahwa Pak Benny itu memang jahat."
"Pantasan dia tega mengirim Tania ke Kota Provinsi." kata Bu Genti gemas. "Pakai alasan perawatan intensif segala lagi. Seolah-olah Tania itu mengindap penyakit jiwa yang sudah parah aja!"
Support your favorite authors and translators in webnovel.com