Bebatuan yang masih sama dengan warna yang tidak pernah berubah dalam ingatan Greg masih berada di pelupuk matanya.
Setiap bangunan yang ia lalui akan kembali Dia lihat tanpa memberikan kemajuan apapun dan seakan dia telah dipermainkan oleh kota misterius ini.
"Aaaa! Sial! Aku merasa di permainkan. Informasi sampah apa yg aku denger dari kakek tua Bangka itu? Aku sungguh menyesal mengikuti insting tuanya," keluh Greg.
Tiba-tiba saja di dalam benaknya terbetik sesuatu yang pernah ia lihat sebelum meninggalkan kota ini.
"Kalau tidak salah aku pernah mengunjungi sebuah rumah bersama Jesse pada saat itu, tapi di mana ya?" Dia mulai menyusuri jalan lain yang terlihat aneh.
Kali ini dia menyadari bahwa perjalanannya tidak sia-sia dan membawanya semakin dalam ke area yang cukup asing baginya.
"Sepertinya tepat asing ini... Oh!" Greg tiba-tiba berlari semakin dalam.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com