webnovel

Ke Makam Ibunya Anna

Anna hanya diam saja, kini ia merasakan bagaimana yang dirasakan kebanyakan perempuan yang sudah menikah lalu dituntut untuk segera hamil

Padahal, pernikahan sebenarnya tidak selalu ada yang memiliki anak, namun banyaknya orang yang menganggap itu sebagai keharusan.

Kebahagiaan seorang pasangan yang menikah tidak dapat dinilai dari sudah memiliki keturunan atau belum, kebagiaan setiap pasangan tentunya tidak mampu diukur oleh hal seperti itu, namanya sudah salah kaprah sekali.

"Sekarang saya tanya, kamu selalu saya minta untuk segera memiliki anak?"

Anna pun menggelengkan kepalanya. Kini Aksel pun melanjutkan kalimatnya.

"Kalau sedari awal saya meminta itu, pasti saya tidak akan pernah menunda waktu untuk menyentuhmu, Anna."

Benar yang dikatakan oleh Aksel, ia memang tidak pernah memaksakan hal tersebut, namun meski begitu tetap saja pembicaraan Ommanya membuatnya selalu terpikir. Belum lagi, beberapa saat lalu Ommanya sempat mengirimkan pesan pada Anna.

ตอนที่ถูกล็อกไว้

สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com

ตอนถัดไป