"Oh, Kak Alvaro, apa yang kamu lakukan di sini," sapa Lucia dengan hangat. Dia berusaha menyapa dengan keras karena suaranya teredam dengan musik yang hingar bingar.
Alvaro menoleh dan mendapati Lucia berdiri tidak jauh darinya. Gadis itu tersenyum dengan senang, lalu berlari ke arahnya. Seolah-olah mereka sangat dekat satu sama lain. Ini benar-benar membuat Alvaro merasa muak. Bagaimanapun, dia sangat tahu bagaimana sikap Lucia saat Irielly hampir meregang nyawa. Dia bahkan tidak menjenguknya satu kalipun. Alasannya adalah karena pekerjaannya yang menumpuk sebagai salah satu super model dunia. Namun, Alvaro sangat tahu apa yang Lucia lakukan. Dia bahkan sering mendapati Lucia sedang berada di bar ini saat itu.
"Kak Alvaro sedang apa di sini?" tanya Lucia lagi.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com