"Arabella!" seru Orchidia dengan nada cemas. Ia tak peduli lagi dengan sikap yang seharusnya dilakukan sebagai wanita bangsawan. Peduli setan, Arabella jauh lebih penting sekarang.
"Ibu," gumam Arabella.
Hati Arabella menghangat karena kekhawatiran yang terukir di wajah Orchidia. Ternyata begini rasanya punya ibu, ya?
"Orchidia, bawa Arabella ke kamarnya. Aku sudah meminta para kesatria untuk membawa Priest ke sini, dan jangan khawatir. Aku sendiri yang akan langsung memberi pelajaran pada Welia karena sudah membuat keributan dan melukai Arabella," ujar Vivaldi dengan nada agak lembut.
Wah, ternyata Doppelganger yang menyerupai Orchidia buatan Arabella kemarin mengerjakan tugasnya dengan baik. Mereka memang sudah dengar ceritanya, bahwa Doppelganger itu menjamu dan melayani Vivaldi dengan sangat baik meski tidak sampai ke tahap yang terlalu intim karena terhenti mendadak. Tapi, siapa yang sangka kalau Vivaldi sampai bersikap lembut di depan Rose langsung begitu?
สนับสนุนนักเขียนและนักแปลคนโปรดของคุณใน webnovel.com