Sesaat, pikirannya teringat kejadian sebelum akhirnya ia jatuh pingsan. Ia ingat Asmodeus berteriak saat ia, Nara, Rail dan Asmodeus hendak pergi keruang makan. Asmodeus berteriak dan kemudian menikamnya dengan pisau yang sudah di beri racun.
Beberapa tusukan membuat dada dan perutnya terluka hingga kedalam, jantung dan ususnya pun ikut terluka akibat tusukan dari Asmodeus. Ia masih tersadar waktu itu, tetapi racun di dalam tubuhnya bekerja sangat cepat. Darah berceceran sangat banyak di baju dan lantai. Setelah itu, Raja Akhirat tidak ingat apa-apa. Hanya suara Rail yang memanggil dirinya masih sayup-sayup yang terdengar oleh telinganya.
Raja Akhirat mendengus sekali lagi. "Itu sebuah kebodohan!" Gumamnya. Dan itu juga permintaan puterinya.
"Selamat pagi Yang Mulia!" Sapa Gabriel. Di susul Michael dan Uriel dari belakang. Raja Akhirat menoleh, ia tersenyum pada anak buahnya itu.
"Kalian?"
"Maaf, baru bisa menjenguk Yang Mulia!" Kata Michael.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com