Hari demi hari, minggu berjalan dengan baik. Lalu bulan pun berganti dengan riang. Malam berganti, pagi dan siang pun menghilang datanglah sore. Ardina mencoba fokus untuk mendapatkan kesempatan reinkarnasi. Itu tujuannya ketika kematian datang, mendapatkan kehidupan kedua setelah kematian yang merenggut nyawanya di kecelakaan bus bersama guru dan teman-temannya.
Namun, Ardina tidak sepenuhnya melupakan Rail. Di sela-sela belajarnya ia selalu ingat akan Rail. Ada pergelutan hati yang terjadi di dadanya. "Aah, tidak-tidak, jangan lagi!" Kata Ardina menampik untuk melupakan Rail dan kisah cintanya itu. "Besok masih ada ujian kelulusan di sekolah, jadi aku tidak mau dapat nilai jelek dan menyia-nyiakan usahaku selama ini kesempatan reinkarnasi."
Usaha Ardina selama ini tidak sia-sia. Menjadi siswi terbaik seangkatannya, dan dalam hitungan hari ia akan lulus dari sekolah. Reinkarnasi ada di depan mata, ia tidak mau melewatkan kesempatan ini.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com