Di kelas Alicia,
Suasana tampak ramai oleh riuhnya siswa dan siswi yang mengobrol serta bercanda. Semua berkelompok-kelompok. Ada beberapa kelompok siswa dan siswi di dalam kelas itu. Mereka mengobrol tentang apapun yang sedang tren di dunia fashion, film, gosip, dan juga tentang Alicia yang menghilang selama Alicia.
Kali ini, Alicia menjadi bintangnya. Banyak pertanyaan yang diajukan pada Alicia dari teman-temannya seputar kecelakaan yang membuat mereka penasaran. Alicia tampak gugup saat teman-temannya datang mengerubunginya, bukan seperti biasanya yang terlihat sepi di tempatnya duduk.
"Mohon perhatiannya anak-anak!" teriak seorang guru laki-laki. Ia kemudian meletakan buku yang dibawanya di meja. Semua siswa dan siswa kembali ke tempat mereka masing-masing, suasana menjadi sangat hening, memperhatikan guru mereka di depan. "Hari ini kita akan kedatangan seorang siswa baru di kelas ini!" ujar gurunya, dan para siswa kembali berisik. Mereka heboh dengan kabar berita yang baru saja disampaikan guru itu. Kecuali Alicia yang hanya diam dan hanya tersenyum saat teman di depannya ribut sendiri.
"Asmo, silahkan masuk!"
Asmodeus pun masuk dengan wajah yang penuh bentol-bentol. Ia seperti di serang alergi. Namun wajah tampannya masih terlihat sempurna. Semua siswi tampak heboh, mereka tidak mempedulikan keadaan wajah dan tubuh Asmodeus yang di penuhi dengan bentol-bentol. Namun para siswa berbisik, mereka seolah mengenali Asmodeus sebelum masuk ke kelas.
"Hei, itu bukannya cowok yang pakai baju cewek?" celetuk salah satu dari empat cowok yang duduk di belakang.
"Wah, iya. Asik nih, ada yang bisa kita jahilin!" sahut anak di belakangnya. Kemudian mereka senyum-senyum licik kearah Asmodeus.
Tetapi Alicia menunjukan respon yang berbeda dengan siswi-siswi lainnya. Ia justru sangat terkejut dengan kedatangan Asmodeus hingga ke sekolahnya. Gadis itu membuang muka saat Asmodeus melirik ke arahnya. "Kenapa dia bisa ada di sini? Dan sejak kapan Iblis mendaftar ke sekolahku?" bisik batin Alicia cemas. Tetapi Asmodeus tersenyum senang bisa sekelas dengan Alicia.
"Nah, Asmo. Silahkan perkenalkan dirimu pada yang lainnya!" usul guru itu. Lalu Asmodeus mulai memperkenalkan dirinya.
"Hai, namaku Asmodeus! Cowok terganteng di jagat alam ini!" Semua siswa tercengang mendengar ucapan Asmodeus yang terlalu percaya diri.
"Hei, elu bilang paling ganteng sejagat alam ini?"
Asmodeus mengangguk tegas. "Dari mananya? Jempol kaki?" Yang lainpun tertawa terbahak-bahak. Mereka sangat senang meledek Asmodeus.
Alicia melotot, ia sangat tau apa yang akan dilakukan Asmodeus. Pangeran iblis itu tentu tidak akan tinggal diam dilecehkan seperti itu. "Aah ... bodoh. Kenapa mengatakan itu padanya? Dan itu sama saja kau cari mati dengannya!" bisik Alicia dengan kepala yang masih menunduk. Ia kemudian melihat ke arah Asmodeus. "Tuh kan!!" Alicia melihat tanda-tanda kemarahan Asmodeus.
Iblis itu mengenyitkan dahi, ia terlihat kesal saat diledek seperti itu. "Bocah sialan, kau belum tahu siapa aku, huh!" Asmodeus lalu menggerakkan tangannya secara perlahan. Kemudian asap hitam mulai muncul dari telapak tangannya. Asap itupun bergerak menuju meja guru, kemudian penghapus white board pun mulai bergerak.
"Dia mulai lagi!" gumam Alicia memejamkan mata. Tidak mau melihat apa yang akan terjadi. Penghapus whiteboard itu pun melayang dan masuk ke dalam mulut siswa berkulit putih dan preman di sekolah itu. Seketika semua siswa dan siswi di kelas itu tertawa terbahak-bahak saat penghapus whiteboard itu menghentikan ocehannya. Asmodeus tersenyum puas. Tapi tidak dengan siswa itu, ia sangat kesal di tertawakan.
"Sudah diam anak-anak!" teriak guru itu menghentikan keributan di kelas. "Asmo, silahkan kamu duduk di dekat Alicia!"
"Apaaa!" Alicia terpekik. "T-tapi pak?"
"Kenapa? Kamu protes? Coba kamu lihat, tidak ada satupun kursi yang kosong di kelas ini kecuali di samping kamu itu," ujar guru itu tegas.
"N-nggak ada, Pak!" Alicia tidak bisa berbuat apa-apa. Asmodeus hanya tersenyum senang.
"Ya sudah, sekarang kamu boleh duduk!"
"Terima kasih, Pak!" Asmodeus terus melangkah, matanya tak lepas ke arah Alicia. Dan semua siswi di kelas itu berbisik, mereka tampak iri pada Alicia yang bisa berkesempatan duduk bersama Asmodeus, yang menurut mereka sangat tampan itu.
Asmodeus duduk dengan santainya, tersenyum dan memandangi Alicia yang menunduk tanpa menoleh sebentar saja pada Asmodeus. Tak lama, Asmodeus mendekatkan wajahnya, deru napas pemuda Iblis itu sangat mengganggu Alicia. "Akhirnya, kita bertemu lagi Alicia!" ucapnya, lalu meniup telingan Alicia.
Degh!
Perbuatan Asmodeus itu cukup mengganggu ketenangan dirinya dan batinnya, tetapi Alicia tetap tertahan dalam diamnya.
Aura-aura kejahatan Asmodeus sangat terasa oleh Alicia. Tubuh gadis itu mendadak gemetaran, walau ia sudah berusaha menenangkan diri. Namun, ketakutan tetap saja menghantui diri Alicia bila berada di dekat Asmodeus. Aura hitamnya membuat nyali Alicia menciut.
****
Sementara itu,
Raja Akhirat sangat cemas, ia mendapat kabar Asmodeus mulai mendekari Alicia dengan menyamar menjadi salah satu siswa di sekolah Alicia. Ia juga sudah menyuruh salah satu pengawalnya untuk memanggal Riel.
Raja akhirat sangat cemas. Ia berjalan mondar-mandir di ruangannya. Tidak bisa tidak ia tenang bila ada kabar yang sampai ke telinganya bila tentang Alicia. "Kenapa Riel belum datang-datang juga?" gumamnya gelisah. Kadang matanya tak lepas dari pintu kerajaannya itu. Bsrharap Riel segera datang dan membantunya menyelesaikan masalahnya itu.
"Hamba menghadap Yang Mulia Raja Akhirat!" ucap Riel dengan lantang dan memberi hormat pada Raja Akhirat.
"Bangunlah! Dan segera mendekat padaku, Riel," perintah Raja Akhirat. Riel segera menghampiri Raja Akhirat. Malaikat maut itu tampak berbeda dari biasanya. Baju serba putih dengan setelan jas yang berwarna senada, membuat ia terlihat jauh lebih tampan dan berwibawa. Jauh lebih mirip malaikat yang lembut dan tidak menakutkan.
"Maaf hamba terlambat Yang Mulia. Bila ada hal yang sangat penting, hamba akan segera laksanakan!"
"Ya, harus kamu laksanakan. Kamu tau, Riel? Ada kabar buruk di bumi!" kata Raja Akhirat tanpa basa-basi.
Riel terperangah, ia berani menatap Raja Akhirat dengan tatapan serius itu. "Kabar buruk? Maksud Yang Mulia?" Selidik Riel penasaran.
"Asmodeus, ia kembali ke dunia dan bersekolah di sekolah Alicia!"
"APA?" Riel terkejut. "Dia bersekolah sama dengan Alicia?"
"Ya! Maka dari itu, ini ada masalah besar seperti yang saya katakan," ujar Raja Akhirat. "Dan saya mencemaskan keselamatan Alicia dan juga bola kristal kehidupan yang ada di tubuhnya!"
"Kalau Yang Mulia ijinkan, biarkan hamba bersekolah di tempat gadis itu!" pinta Riel sampi memohon pada Raja Akhirat.
Raja akhirat berdiam diri sejenak, memikirkan apa yang Riel inginkan. "Baiklah, aku ijinkan kamu sekolah di bumi agar Asmodeus tidak bisa membuat kekacauan. Dan ingat, laporkan apapun yang di lakukan Asmodeis bila membahayakan Alicia!" imbuh Raja Akhirat.
"Akan hamba laksanakan tugas dari Yang Mulia," sahut Riel. "Hamba mohon undur diri dan pergi ke bumi!" ujar Riel memberi hormat. Dan kemudian ia keluar dan mengepakkan sayapnya.
****
Bersambung.