(Noah Chandra)
Keadaan semakin kacau balau. Dorma mengeluarkan aura biru gelap yang menyelimuti tubuhnya, tanah yang aku pijak bergetar hebat, bongkahan tanah melayang di atas langit, bagaikan hujan batu. Tanganku terentang ke depan, bola-bola angin keperakan yang aku buat, meluncur, menghancurkan sebagian bongkahan batu yang berjatuhan. Beberapa bola angin ku malah tidak mengenai sasaran, berbalik mengarah ke arahku. Aku menghindari bola angin yang aku buat.
"Noah bodoh. Bagaimana bisa senjata makan tuannya sendiri?" Sarah berdecak kesal.
Situasi semakin tidak terkendali, Profesor Lucius juga terlihat kesulitan melawan Dorma. Keadaan kembali berbalik, kami di desak oleh Dorma yang kelihatannya kekuatan magisnya berkali-kali lipat lebih kuat, tidak seperti tadi. Dibalik kekacauan, aku melihat kilatan cahaya dan bentrok dimana-mana. Profesor Lucius terpental dan Dorma tidak memberi kesempatan untuk Profesor Lucius melancarkan serangan balik.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com