Sampe Lupa Makan Pagi

Hadiah kotak kecil yang sudah mendarat di atas meja ruang kamar luas. Aku menaruhnya secara perlahan, sesekali melirik, namun kembali diraih untuk membukanya.

Pita yang berwarna biru muda terlepas dari ikatan lapisan kertas merah muda. Sedikit mengelupas kulit lapisan kertas itu, terbukalah bagian dari atas kotak yang memilih ujung pembuka.

Di dalam sana, ada beberapa benda unik yang bisa kudapatkan. Benda itu terdiri dari sebuah Pouch berlogo camilan brand mereka, gantungan kunci, hingga dua voucher makan yang memiliki batas akhir masa pemakaian, tertulis di sana hingga akhir tahun ini.

Hanya hadiah sederhana yang menjadi cinderamata untukku. Benda ini kecil, tapi sangat mengikat kuat dalam memori, bahkan sangat berarti.

"Hah!" sergahku terlupakan oleh satu benda lagi.